27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaLahan Pertanian di Mataram Terus Menyusut

Lahan Pertanian di Mataram Terus Menyusut

Mataram (Inside Lombok) –Luas lahan pertanian di Kota Mataram terus menyusut. Alih fungsi lahan yang marak terjadi beberapa tahun terakhir menjadi momok utama untuk mempertahankan lahan pertanian tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli menerangkan luas lahan pertanian yang tersisa saat ini sekitar 1.494 hektare. Jumlah tersebut termasuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang disiapkan pemerintah Kota Mataram seluas 509 hektar.

Untuk mengantisipasi maraknya alih fungsi lahan di Kota Mataram diakuinya sulit untuk dilakukan. Sehingga pihaknya memaksimalkan fungsi untuk mengamankan lahan LP2B tersebut agar tidak dialih-fungsikan.

“Kalau menekan alih fungsi susah, karena sudah dibuka ruang sama pemerintah daerah melalui peraturan daerah. Ya tidak bisa kita menekannya,” kata Mutawalli saat memberikan keterangan, Selasa (5/10) di Mataram. Kendati demikian, alih fungsi lahan sendiri disebutnya mengalami penurunan sejak 2020 lalu.

Pada 2020 jumlah alih fungsi lahan yang tercatat mencapai 16 hektare. Jumlah ini disebut jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Berkurang sekitar 16 hektare tahun 2020 lalu. Kalau tahun sekarang belum kita hitung,” jelasnya.

Ia membandingkan pada 2019 alih fungsi lahan di Kota Mataram bisa mencapai lebih dari 30 hektare. Sebagian besar digunakan untuk pembangunan perumahan dan fasilitas pemerintah. “Jauh turunnya ini. Kalau tahun 2019 belum pernah di bawah 30 hektare, itu sampai 40 hektare alih fungsinya,” ungkapnya.

Pihaknya mencatat alih fungsi lahan paling banyak terjadi di Kecamatan Sekarbela. Pasalnya, sisa lahan pertanian di kawasan tersebut masih cukup luas. “Di sana yang paling banyak alih fungsi lahannya,” tandas Mutawalli.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer