Mataram (Inside Lombok) –Angka penularan kasus Covid-19 di Kota Mataram menurun signifikan. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus kembali terjadi, penegakan protokol kesehatan (prokes) oleh Satgas Covid-19 Kota Mataram tetap digencarkan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Suwandiasa Selasa (5/10) di Mataram mengatakan penegakan prokes yang dilakukan seperti pengawasan kegiatan masyarakat, memberikan imbauan hingga pembubaran kerumunan masih terus dilakukan. Meskipun begitu, kepatuhan prokes seperti penggunaan masker diakui mulai menurun.
“Memang menurun (untuk pemakaian masker). Itu menjadi tantangan. Pada saat level 4, level 3 dan level 2 ini pun menjadi tantangan kita. Sikap abai masyarakat dan kejenuhan menggunakan masker pada waktu yang cukup lama. Ini suatu hal yang wajar,” ujar Nyoman.
Ditegaskan, dengan kelonggaran penggunaan masker di tengah masyarakat tersebut Satgas Covid-19 Kota Mataram akan semakin gencar mengimbau masyarakat untuk tetap memperketat penerapan prokes, terutama pemakaian masker.
Untuk diketahui, berdasarkan data kasus Covid-19 Pemprov NTB, jumlah tambahan kasus di Kota Mataram per 5 Oktober 2021 yaitu sebanyak dua kasus. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak dua orang.
Dengan adanya tambahan tersebut, total kasus Covid-19 hingga Oktober ini yaitu sebanyak 7.049 kasus. Dari jumlah ini sebanyak 6.703 dinyatakan sembuh, 249 pasien meninggal, dan 97 masih dalam masa perawatan.
Diterangkan, berdasarkan instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri), Kota Mataram ditetapkan masih berada pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Meskipun begitu, jumlah lingkungan yang masuk zona hijau mencapai 96 persen.
Kemudian untuk zona kuning tersisa empat persen. Sedangkan zona oranye dan merah sudah tidak ada. Penurunan level penyebaran Covid-19 per lingkungan tersebut salah satunya dipengaruhi angka kasus yang menurun signifikan setiap harinya.
Berdasarkan catatan pihaknya, jumlah kasus Covid-19 yang masih dalam masa perawatan yaitu sekitar 20 orang pasien. Baik yang di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
Meksi sudah berada pada level 2, lanjut Nyoman, beberapa kegiatan masyarakat masih harus tetap menerapkan kebijakan pada saat level 3. Seperti pembatasan kapasitas pengunjung, jaga jarak, dan beberapa kebijakan lainnya. Hal ini dilakukan, agar masyarakat tidak lalai untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Yang jelas kita ingin segera normal. Tetapi prokes harus dilaksanakan dan level 2, harus tetap pakai masker,” tegasnya.