Lombok Tengah (Inside Lombok) -Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Herry Rachmat Widjaja mengakui lulusan Poltekpar sampai saat ini mengalami kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan. Kondisi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Di mana banyak perusahaan, khususnya sektor pariwisata, yang mengurangi jumlah karyawan maupun memilih tutup.
“Pencarian lapangan kerja bagi alumni-alumni kita tentu mengalami kesulitan, begitu,” ujar Herry saat dijumpai di Gedung Rektorat Poltekpar Lombok akhir pekan ini. Kendati demikian, pihaknya mencatat banyak alumni Poltekpar yang telah bekerja. Sebagian besar dari mereka memutuskan menjadi wirausahawan dan membuka lapangan kerja bagi warga lain.
Untuk menjawab tantangan tantangan tersebut, pihaknya menyusun program untuk menjembatani lulusan Poltekpar yang sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan dengan menggelar bursa kerja pada 25-26 Oktober mendatang. Program tersebut dicanangkan terlaksana di Gedung A dan Gedung B Poltekpar Lombok.
“Ini momentum yang kami hadirkan untuk menjawab (persoalan) alumni Poltekpar tidak bekerja,” jelasnya. Dalam bursa kerja tersebut pihaknya mengundang sekitar 40 perusahaan, baik dari wilayah Lombok Tengah maupun luar daerah.
“Kalau 40 industri tersebut masing-masing membuka 10 lowongan pekerjaan, maka sudah ada 400-an lapangan pekerjaan yang tersedia,” ungkap Herry.
Sampai saat ini pihaknya memang belum mengantongi data konkrit jumlah alumni Poltekpar yang sudah bekerja maupun tidak. Namun, semua alumni sudah diminta untuk mengisi form dalam tracer study untuk mengetahui keberadaan alumni-alumni Poltekpar.
Dari 314 orang lulusan pada 2020, sejauh ini baru 150 orang yang sudah mengisi formulir tersebut. “Isi form itu sudah kerja atau belum. Jadi kita tau kondisinya itu. Tetapi yang sudah mengisi rata-rata bekerja,” tandas Herry.