Lombok Timur (Inside Lombok) –
Kain tenun asal Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tentu tak asing lagi di telinga masyarakat. Pasalnya kain asal wilayah tersebut sudah dikenal luas, bahkan sampai tingkat internasional.
Untuk mempertahankan kearifan lokal yang sudah menembus pasar dunia, para pegiat tenun desa setempat tak mau bila ikon daerahnya tergerus zaman. Untuk itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pringgasela mulai melakukan pembinaan terhadap para pemudi untuk meregenerasi penenun lokal.
“Pelatihan tenun ini merupakan aspirasi dari masyarakat untuk meregenerasi budaya dari pringgasela,” ucap Rona Iskandar selaku Ketua Penyelenggara Pelatihan Tenun, Rabu (17/11).
Rona berharap budaya tenun di Pringgasela bisa terjaga dan lestari. Serta tetap eksis di zaman yang sudah begitu modern. Terlebih kain tenun dari Pringgasela adalah salah satu yang kerajinan asli Lombok yang mampu menembus pasar internasional.
“Jadi para pemuda-pemudi ini merupakan estafet dari para penenun sekarang. Serta pelatihan ini kita laksanakan agar mampu menginovasikan budaya tenun itu sendiri kedepannya,” katanya.
Generasi muda yang mengikuti pelatihan tersebut diajarkan tentang macam-macam motif kain tenun khas Pringgasela. Termasuk berbagai cara pembuatan kain tenun hingga proses pewarnaannya.
“Kita di sini banyak diajarkan tentang tenun dan cara pembuatannya, mulai dari pewarnaan, menggulung benang, hingga proses nyeseknya,” ujar Asri Rahmantika, salah seorang pemudi yang berharap menjadi penerus penenun Pringgasela. (den)