32.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaBerita UtamaEkonomi Bergeliat, Angka Pengangguran di Mataram Diprediksi Turun

Ekonomi Bergeliat, Angka Pengangguran di Mataram Diprediksi Turun

Mataram (Inside Lombok) – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan 2020 lalu, jumlah pengangguran di Kota Mataram diperkirakan mencapai 17 ribu orang. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi saat ini, pengangguran di Kota Mataram diprediksi telah menurun.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, H. Rudy Suryawan di Mataram, Rabu (1/12). Menurutnya, dengan berbagai event yang digelar di NTB, khususnya Lombok, geliat perekonomian mulai bangkit.

Salah satunya terlihat dari hotel-hotel di Mataram yang sudah beroperasi kembali. Dengan begitu semua tenaga kerja yang sempat dirumahkan akibat Covid-19 telah dipekerjakan kembali.

“Sudah tidak ada lagi yang dirumahkan. Hotel-hotel sudah mulai beroperasi secara penuh,” katanya. Dengan geliat kegiatan perekonomian yang terjadi saat ini, angka pengangguran disebutnya telah menurun.

- Advertisement -

Selain itu, adanya program kartu pra-kerja dari pemerintah pusat selama pandemi Covid-19 ikut membantu menurunkan angka pengangguran di daerah. Karena melalui program kartu pra-kerja tersebut, pendaftar mendapatkan pelatihan keterampilan.

“Dengan adanya event dan kartu pra-kerja, insyaallah (angka pengangguran) turun. Itu yang saya harapkan,” ungkapnya.

Dari belasan ribu angka pengangguran di Kota Mataram, paling banyak disumbang oleh lulusan SMA. Sehingga upaya yang akan dilakukan Pemda Kota Mataram untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, yaitu membuat Balai Latihan Kerja.

“Barusan saya koordinasi dengan Kadisnaker Provinsi, kita minta supaya kedepan harus tenaga kerja yang terlatih. Usul di Mataram ini dibuatkan BLK,” ujarnya. Terlebih beberapa kabupaten di NTB sudah memiliki BLK sebagai tempat pengembangan keterampilan angkatan kerja. “Kita saja yang belum punya BLK,” imbuh Rudy.

Pemda Kota Mataram dan Provinsi NTB akan melakukan koordinasi ke pemerintah pusat terkait rencana tersebut. Karena ke depan, untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan maka harus memiliki keterampilan. “Apalagi kedepan harus kompeten tenaga kerja ini, kalau tidak punya sulit dapat kerja,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer