32.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaBerita UtamaBelum Ada Aturan, Masuk MWP Masih Gratis

Belum Ada Aturan, Masuk MWP Masih Gratis

 

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram belum menarik retribusi terhadap pemanfaatan Mataram Water Park (MWP) oleh masyarakat. Pasalnya, belum ada aturan yang mengatur besaran retribusi yang akan ditarik kepada para pengunjung.

“Kalau dimanfaatkan kan dari dulu dimanfaatkan masyarakat. Dan memang dikasih gratis ke masyarakat. Pemerintah tidak satupun berhak mengambil pungutan dari masyarakat. Memang dikasih gratis,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Suhartono Toemiran saat memberikan keterangan, Rabu (1/12).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk pembuatan peraturan daerah tentang penarikan retribusi. Karena keberadaan MPW disebut cukup potensial untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

- Advertisement -

“Ini terakhir kemarin seminggu yang lalu kita mengobrol dengan BKD, insyaallah kebut Januari bisa keluar perdanya,” jelasnya. Namun untuk bisa menarik retribusi dari pengunjung, Dispora Kota Mataram akan melakukan penataan terlebih dahulu. Di mana, kolam renang untuk anak-anak akan terpisah, sehingga bisa lebih aman dan nyaman.

Duakui Suhartono, lokasi saat ini memang masih membahayakan. “Kalau tidak dipisah bahaya nanti. Itu kan olahraga renang prestasi. Tidak bisa dijadikan satu dengan anak-anak,” ucapnya.

Sementara itu anggaran untuk pemeliharaan MWP tersebut dialokasikan oleh Dispora Kota Mataram. Di 021 ini alokasi anggaran untuk pemeliharaannya mencapai Rp140 juta. Pemeliharaan yang dilakukan berupa perawatan air kolam agar tetap jernih.

“Itu untuk obat-obatan. Kalau sehari nggak dikasih obat-obatan bisa besok hijau. Dan kalau sudah hijau perlu beberapa hari lagi untuk bisa jernih,” terangnya.

Disisi lain, Dispora Kota Mataram cukup dilema dengan banyaknya klub renang yang memanfaatkan MWP. Pasalnya, klub tersebut diduga mengambil retribusi dari anak-anak. Sementara pemerintah daerah tidak pernah menarik retribusi untuk memanfaatkan MWP tersebut.

“Tapi yang buat kita gregetan itu klub ini. Kita tidak kasih izin ke klub, nanti dilema. klub itu yang memunguti siswanya. itu yang masalah,” ujarnya. Diketahui, selain masyarakat umum, sebanyak 15 klub biasa menggunakan kolam renang tersebut secara bergantian. “Sehari itu puluhan yang datang ke MWP, termasuk klub itu yang memanfaatkan,” pungkas Suhartono. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer