Lombok Timur (Inside Lombok) – Isu pemangkasan tenaga honor oleh Pemda Lotim mulai berhembus, terlebih setelah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Lotim 2021 diketahui mengalami defisit.
Rencana pemangkasan tersebut salah satunya menjadi pembicaraan di lingkup Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim. Pasalnya, organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut memiliki ribuan tenaga honor sampai saat ini.
Kepala Dikes Lotim, H. Pathurrahman mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian, sehingga belum mengetahui secara pasti berapa jumlah tenaga honor yang akan dipangkas. Terlebih saat ini tenaga honor sangat dibutuhkan untuk mendorong vaksinasi Covid-19 agar lebih merata.
“Masalah jumlahnya kita belum tahu, karena sedang melakukan pengkajian. Jangan sampai setelah kita pangkas nanti beban kerja semakin berat,” ucapnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (02/11).
Tak hanya karena Covid-19 yang menjadi alasan dalam menentukan jumlah tenaga honor yang akan dipangkas. Akan tetapi juga Dikes Lotim saat ini tengah fokus meningkatkan indeks pertumbuhan manusia (IPM), sehingga jumlah tenaga masih sangat dibutuhkan.
“Itu juga yang membuat kita berhati-hati dalam menentukan berapa jumlah tenaga honor yang akan kita pangkas,” tuturnya.
Pemangkasan tersebut terpaksa dilakukan Pemkab Lotim karena tenaga honor dinilai sudah terlalu gemuk. Sehingga hal itu akan disesuaikan nantinya dengan jumlah anggaran yang ada.
Sementara untuk jumlah tenaga honda di Dikes Lotim sendiri mencapai 3.200 orang lebih untuk non PNS. Sedangkan untuk yang sudah PNS berjumlah 1.302 orang. Karena itu, jumlah tenaga honor yang ada tersebut harus dilakukan pemangkasan. Namun belum diketahui secara pasti berapa jumlahnya. (den)