Mataram (Inside Lombok) – Hujan lebat yang terjadi awal pekan ini mengakibatkan sejumlah lingkungan di Kota Mataram tergenang. Untuk melihat kondisi warga terdampak, Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bersama OPD terkait memantau secara langsung Senin (6/12) pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor Senin (6/12) menyebutkan, jumlah warga yang dievakuasi yaitu sekitar 75 jiwa khusus yang ada di Bagek Kembar Kecamatan Sekarbela. Evakuasi ini akan dilakukan untuk sementara waktu, sampai kondisi cuaca membaik.
“Ini sementara saja ibu-ibu dan anak-anak juga. Kita buatkan mereka tenda dan dapur umum. Evakuasi ini untuk menghindari hidrometeorologi,” ujarnya.
Dijelaskannya, kondisi ini biasa dialami oleh para nelayan. Namun saat ini hujan yang turun disebut cukup besar dan intensitasnya lama. Karena berdasarkan prakiraan nelayan, kondisi gelombang pasang tersebut berlangsung beberapa hari.
“Tapi kalau prakiraan cuaca hidrometeorologi ini hujan, angin terjadi sampai maret,” terangnya. Menurut Mahfuddin, puluhan jiwa yang dievakuasi rumah tinggal sangat dekat dengan pantai. Sementara untuk warga yang ada di Kelurahan Bintaro Ampenan, dan lokasi lainnya tidak dievakuasi. Karena kondisinya dinilai masih aman dan tempat tinggal cukup jauh dengan pantai.
“Sudah kita siapkan dapur umum untuk warga. Kebutuhan sudah kita siapkan, selimut, terpal, air mineral, makanan siap saji dan kebutuhan mendesak lainnya,” ujar Mahfuddin.
Upaya dilakukan untuk mengantisipasi gelombang laut yaitu dengan memasang karung pasir pada gang dan pintu rumah warga. BPBD Kota Mataram mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak tinggal di rumah, terutama yang berdekatan dengan bibir pantai.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa Senin (6/12) di Mataram mengatakan, penanganan warga yang terdampak banjir rob sudah dilakukan Pemerintah Kota Mataram. Langkah ini merupakan kesigapan pemerintah daerah dalam menangani terdampak bencana.
“Sudah ada rapat mendadak penanganan bencana hidrometeorologi yang dipimpin oleh Pak Walikota, yang hadir semua camat dan OPD terkait. Pak Wali mendapatkan laporan dari camat terkait beberapa titik genangan dan gelombang pasang di daerah Mapak,” katanya.
Warga yang dievakuasi yang memiliki tempat tinggal sangat dekat dengan pantai. Evakuasi yang dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Sudah ada kepala keluarga yang dievakuasi. Warga yang rumahnya sangat dekat dengan pantai,” ujarnya. (azm)