Lombok Timur (Inside Lombok) – Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy akan berupaya selesaikan permasalahan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang mengakibatkan adanya konflik di Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
“Awal masalah itu terletak pada saat penolakan pembangunan Masjid As-Sunnah. Namun ada juga oknum yang mengatasnamakan kelompok As-Sunnah bersikeras untuk tetap mendirikan masjid itu,” kata Sukiman saat ditemui awak media, Rabu (05/01).
Untuk penyelesaian masalah pembangunan Masjid As-Sunnah tersebut, Pemkab Lotim mengupayakan solusi dengan membeli lahan yang menjadi lokasi pembangunan masjid untuk menjadi aset daerah. Langkah tersebut diambil untuk menyelesaikan masalah yang dapat menimbulkan gejolak secara terus-menerus.
“Alhamdulillah tokoh dari As-Sunnah juga telah setuju jika kita membeli lahan tempat pembangunan masjid itu,” ujarnya.
Sementara terkait potongan video ceramah salah satu tokoh As-Sunnah yang sempat viral hingga menimbulkan konflik di masyarakat, Sukiman meminta hal tersebut disikapi dengan tegas oleh pihak kepolisian. Mengingat hal itu telah menimbulkan gejolak yang menyentuh unsur SARA di Lotim.
“Tentu ada yang memotong dan menyebarkan-luaskan video itu. Tentu hal itu harus segera disikapi oleh kepolisian,” jelasnya.
Tak hanya itu, kasus penyerangan terhadap Ponpes As-Sunnah yang berada di Desa Bagek Nyake, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lotim juga harus segera ditangani. Pasalnya akibat hal itu terdapat ribuan santri yang terlantar pendidikannya, lantaran para gurunya masih trauma untuk kembali mengajar. (den)