Lombok Barat (Inside Lombok) – Komisi III DPRD Lobar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perumahan Bhayangkara Residence, Desa Ranjok, Gunungsari. Setelah menerima banyak surat keluhan dari warga perumahan yang mengaku kerap kali kebanjiran, di mana banjir terparah yang nyaris menenggelamkan perumahan itu terjadi pada 6 Desember 2021 lalu.
“Sesuai di lapangan, masyarakat mengaku sering kebanjiran di perumahan yang isinya 219 rumah itu,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lobar, Hendra Harianto saat dikonfirmasi, Selasa (01/02/2022).
Dari hasil sidak yang dilakukan pihaknya, diakui bahwa kondisi perumahan tersebut terlalu mepet dengan sungai. Bahkan, ketinggian jalan dan pekarangan warga yang rumahnya dekat dengan sungai itu, justru sama tinggi dengan sempadan sungai. Sehingga luapan air sungai saat terjadi hujan deras pun tak bisa mereka hindari.
“Hari Senin pengembang perumahan-nya akan kita panggil untuk hearing” sebutnya. Menurutnya hearing perlu dilakukan segera, untuk bisa secepatnya mencari solusi terbaik. Sehingga selain pihak pengembang, dinas terkait bersama dengan masyarakat terdampak pun juga akan turut dihadirkan.
Selain Bhayangkara Residence, pihaknya juga turun melakukan sidak ke perumahan yang ada di wilayah Kecamatan Labuapi yang juga sering tergenang ketika hujan deras. Namun, diakuinya, saat ini persoalan yang sedang difokuskan adalah pencarian solusi untuk masyarakat yang ada di Bhayangkara Residence terlebih dulu.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Lobar, Ahmad Suparman menyebut sudah menerima laporan hasil sidak dari komisi III. Namun, dirinya masih enggan berkomentar lebih jauh mengenai persoalan itu, sebelum mendengar penjelasan dari kedua belah pihak.
“Jadi nanti Senin kita agendakan hearing, karena belum berani saya bicara kalau saya belum dengar dari kedua belah pihak,” tandas Suparman. (yud)