Lombok Barat (Inside Lombok) – SMKN 1 Lingsar kembali berlakukan pembelajaran daring, lantaran kurang lebih sekitar 25 guru di sekolah itu melaporkan diri sedang dalam keadaan sakit. Kondisi tersebut memaksa pihak sekolah untuk menghentikan aktivitas di sekolah sementara waktu.
“Itu yang sakit bukan semuanya Covid-19, hanya dua orang yang sedang isolasi mandiri. Tapi untuk antisipasi, jadi sekolah kami tutup sementara,” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Lingsar, H. Burhan saat ditemui di ruangannya.
Diterangkan, tidak hanya guru yang sakit, melainkan siswa juga. Sehingga sejak awal pekan ini, kata dia, setiap siswa yang merasa kurang enak badan langsung diminta beristirahat. Termasuk para guru dan staf tata usaha (TU).
Belajar secara daring di SMKN 1 Lingsar pun dimulai sejak Kamis (10/02) kemarin. Sehingga pihak sekolah, kata dia, akan mulai melakukan evaluasi hasil pembelajaran daring pada akhir pekan ini.
“Kenapa saya berani putuskan untuk daring, karena di sini kan ada 38 rombel, kalau 10 saja rombel yang tidak ada gurunya, kan jadi heboh itu” ujarnya. Namun ia menegaskan bahwa penularan bukan terjadi di lingkungan sekolah. Namun lingkungan di luar sekolah, karena saat ini juga banyak masyarakat yang tengah sakit.
Pihaknya menerapkan pembelajaran daring hingga Selasa (15/2) pekan depan. Ia berharap, setelah lima hari lockdown, guru, siswa dan staf TU yang yang sakit bisa pulih kembali. Mengingat, sebentar lagi akan dilaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi kelas XII yang rencananya digelar pada Maret mendatang.
Sementara untuk vaksinasi di sekolah sendiri, Burhan mengakui progresnya sudah mencapai 80 persen. “Kecuali kalau yang memang ada surat keterangan tidak diizinkan orang tua dan dokter karena ada penyakit bawaan, tidak berani kita vaksin,” pungkasnya. (yud)