Lombok Timur (Inside Lombok) – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) kembali membuka wisata alam pendakian maupun non pendakian di kawasan Gunung Rinjani. Kapasitas pengunjung yang diberlakukan adalah 50 persen dari jumlah biasanya sebelum pandemi.
Kepala BTNGR, Dedy Asriadi menerangkan pemesanan tiket untuk wisata alam non pendakian maupun pendakian ke Gunung Rinjani atau bukit-bukit lainnya yang berada di kawasan tersebut bisa dilakukan mulai 12 Maret melalui aplikasi e-Rinjani. Pendakian sendiri mulai aktif pada 16 Maret mendatang.
Wisata Pendakian dan sebagian wisata alam non pendakian sebelumnya telah ditutup oleh BTNGR sejak 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2022. Namun pendakian dibuka lebih cepat dari tenggat yang ditentukan sebelumnya, untuk mendukung perhelatan MotoGP di Mandalika pada 18-20 Maret 2022 mendatang, dan juga perhelatan Presidensi G20 Indonesia, peringatan 25 Tahun pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani, dan Hari Bhakti Rimbawan ke-39.
“Pembukaan juga kita lakukan dengan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca yang menyebutkan bahwa kawasan TN Gunung Rinjani berada dalam status CH Normal,” jelasnya.
Para wisatawan yang hendak mendaki di kawasan BTNGR tentunya harus mempersiapkan prokes Covid-19 yang ketat, serta disyaratkan telah melakukan vaksinasi minimal dosis dua. Pendakian juga masih dibatasi dengan tenggat waktu 3 hari 2 malam.
“Kuota dan hari pendakian masih seperti kemarin,” ucapnya.
Dengan dibukanya kembali pendakian di kawasan BTNGR, Dedy berharap semakin banyak pendaki dengan kategori cerdas atau yang sadar akan kebersihan dengan membawa sampahnya turun. Terdata di pihaknya, saat ini sekitar 70 persen pendaki dengan kategori pendaki cerdas Rinjani.
Tak hanya itu, pendaki diminta untuk mempersiapkan diri lebih baik, agar kecelakaan pendakian Rinjani mencapai zero accident. Serta menghargai Gunung Rinjani dengan cara tidak melakukan aktifitas yg melanggar aturan hukum negara dan norma-norma budaya suku Sasak. (den)