25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaPelaku Pariwisata NTB Berharap Kecipratan Dampak Ekonomi G20

Pelaku Pariwisata NTB Berharap Kecipratan Dampak Ekonomi G20

Ilustrasi forum G20 (imagesource: cnnindonesia.com)

Mataram (Inside Lombok) – Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 hari ini mulai dilakukan pertemuan di Solo. Puluhan delegasi dari negara-negara G20 serta organisasi-organisasi internasional dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut.

Kendati event G20 ini dijadwalkan terlaksana di Bali pada November 2022 mendatang, pelaku pariwisata NTB berharap kecipratan dampak positif dari kegiatan tersebut. Terlebih Indonesia sebagai tuan rumah forum G20 di 2022 ini diproyeksikan dapat mendorong kebangkitan sektor pariwisata juga.

“Kita dari pelaku pariwisata, termasuk masyarakat yang ada di destinasi-destinasi ingin juga dengan event besar G20 ini terlibat dan bisa merasakan dampak dari kehadiran peserta-peserta,” ujar Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka, Rabu (30/3).

Umbu menyebutkan, para peserta G20 ini konon akan diarahkan ke 5 destinasi superioritas termasuk ke Lombok. Tentu ini menjadi harapan para pelaku usaha untuk bisa mengambil peluang tersebut jika memang nantinya para peserta bisa diarahkan mengunjungi NTB, terutama Lombok.

“Tapi kita belum tahu apa kegiatan mereka ke Lombok ini. Apakah juga termasuk berwisata ke berbagai destinasi yang ada, atau kegiatannya hanya rapat di Pullman, Aruna, dan Novotel di Lombok,” ungkapnya.

Hingga kini pihaknya belum mengetahui konsep pertemuan G20 ini. “Saya sudah bertanya juga di Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dari sisi pariwisata apa yang bisa kita lakukan, sampai saat ini blm ada info lagi,” bebernya.

G20 sendiri merupakan forum pertemuan negara-negara maju. Tahun ini presiden G20 adalah Joko Widodo (Jokowi) dengan lokasi pertemuan di Bali. Dengan banyaknya tamu di Lombok yang juga berasal dari Bali, maka diselenggarakannya forum itu di provinsi tetangga diharapkan berdampak juga ke NTB.

“Pesertanya nanti bisa jalan-jalan ke Gili, Sembalun, Sumbawa dan lain-lainnya pasti berdampak,” ucap Umbu.

Di sisi lain, agenda ini akan dicapai melalui transisi menuju ekonomi hijau yang adil dan terjangkau, meningkatkan keterjangkauan instrumen keuangan berkelanjutan, dan meningkatkan investasi untuk transisi. Dimana hal ini merupakan masa depan yang ingin dicapai oleh Indonesia.

Bahkan kerja sama dalam akselerasi penerapan industri 4.0 antara negara-negara anggota G20 merupakan target yang ingin dicapai dalam TIIWG 2022. Hal ini mengingat potensi yang dapat dioptimalkan oleh sektor industri dengan implementasi industri 4.0, seperti meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang tersedia di dunia. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer