29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaIkrar Damai Menggema di Mareje

Ikrar Damai Menggema di Mareje

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Desa Mareje merayakan pluralitas mereka dengan “Gawe Rapah”, sebuah pesta rakyat yang sekaligus sebagai simbol kerukunan masyarakat di sana.

Gawe ini pun diawali dengan pembacaan kitab suci dari masing-masing agama yang dianut warga Desa Mareje, baik Islam maupun Budha. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar sopoq tundun yang dipandu oleh Wali Paer Kabupaten Lombok Barat, H. L. Anggawa Nuraksi.

Dalam ikrar ini dinyatakan masyarakat Mareje merupakan satu keturunan, sehingga perlu menjaga kebersamaan dan kerukunan di tengah-tengah lingkungannya. Saat ikrar dibacakan, semua warga yang hadir bercampur baur duduk saling berdampingan, saling merangkul dan berbagi tawa tanpa sekat di antara mereka.

Di tengah suasana hangat itu ikrar perdamaian pun menggema di Mareje; desa yang ada di atas ketinggian, bak di atas awan. Tidak hanya dengan bentangan alamnya, desa ini juga tampak indah dengan toleransi di antara keberagaman masyarakatnya.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyebut Gawe Rapah yang digelar di Mareje menjadi istimewa, khususnya sebagai perayaan juga setelah sebelumnya umat Islam berpuasa dan merayakan Idulfitri. Kemudian tak berselang lama, dua hari yang lalu umat Budha merayakan Waisak.

“Dua hari raya besar, yang substansi dari ajarannya itu hampir sama. Yaitu membawa dunia ini ke arah kedamaian dan perdamaian,” ungkap Fauzan dalam acara tersebut, Rabu (18/05/2022).

Ia berharap, agar jalinan silaturahmi yang terajut kembali dapat membulatkan tekad semua umat, untuk selalu hidup rukun dan damai. “Saya sangat syahdu mendengar filosofi yang dikonsep oleh orang tua kita, ‘satu darah besopoq jejengku’ dan ‘hidup seperti tundunan buaq nao’,” ujarnya haru.

Menurutnya, nilai-nilai kekeluargaan itu pun telah ditanamkan oleh orang-orang tua terdahulu, dan harus terus dijaga dalam kehidupan yang penuh dengan keberagaman. Fauzan pun mengutarakan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan acara tersebut.

“Alhamdulillah hari ini, acara yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan dibantu rekan-rekan TNI-Polri, dapat terselenggara dengan lancar,” pungkas Fauzan.

Gawe Rapah sendiri dinilai berhasil menjadi simbol jalinan kehangatan dan kedamaian di tengah masyarakat Mareje yang penuh dengan keberagaman. Di samping kegiatan yang digelar di lapangan SMPN 3 Lembar itu, terlihat juga ramai para perempuan sedang asyik berbincang sempati memasak bersama di tepi jalan. Baik perempuan dari umat Islam maupun perempuan dari umat Budha guyub berbaur membantu menyiapkan hidangan yang akan disantap bersama.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang juga turut hadir dalam acara itu mengungkapkan bahwa tantangan dalam kehidupan sosial masyarakat ke depan memang tidak mudah. Terlebih dengan semakin besarnya pengaruh sosial media yang dapat diakses secara luas.

Untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat NTB yang plural, pihaknya berharap agar masing-masing pemerintah kabupaten memiliki inisiasi untuk melakukan pertemuan santai sembari menikmati kopi dengan masyarakat dan para tokoh setempat. Pertemuan semacam itu dinilai efektif mempererat hubungan masyarakat. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer