Lombok Tengah (Inside Lombok) – Air mancur menari yang ada di Alun-alun Tastura, Praya, Lombok Tengah mulai dioperasikan sejak 14 Mei lalu. Dinyalakan setiap akhir pekan, pengunjung taman pun terlihat antusias menonton pancuran air yang dihiasi pancaran lampu warna-warni tersebut.
Air mancur menari di Alun-alun Tastura mulai dioperasikan kembali setelah hampir dua tahun tidak dinyalakan, akibat pandemi Covid-19. Saat itu Pemda Lombok Tengah khawatir jika air mancur dioperasikan akan menimbulkan kerumunan masyarakat.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Lombok Tengah menetapkan air mancur tersebut untuk sementara waktu akan dinyalakan setiap Sabtu malam setiap minggunya. Mulai pukul 19.45–20.00 Wita, 20.15–20.30 Wita, 20.45-21.00 Wita, 21.15-21.30 Wita, dan 21.45–22.00 Wita.
Salah satu pengunjung di Alun-alun Tastura, Wedari Swara mengatakan ia sudah mengetahui jika air mancur mulai dioperasikan kembali. Sehingga dirinya bersama keluarga sudah berencana datang menyaksikan.
“Beberapa hari yang lalu lihat berita di Instagram Inside Lombok, makanya sudah berencana bersama suami dan keluarga untuk datang menonton,” katanya. Sambil menggendong anaknya, Wedari berharap dengan beroperasinya air mancur ini dapat menjadi hiburan bagi masyarakat.
Di sisi lain sangat disayangkan para pengunjung yang tidak bertanggung jawab meninggalkan kesan tidak baik bagi lingkungan. Pasalnya, pengunjung yang datang terpantau tidak membuang sampah pada tempatnya sehingga taman menjadi kotor.
Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, Citra Dewi Widyantari sangat menyayangkan sikap para pengunjung yang tidak menjaga kebersihan tersebut. Padahal menurutnya kebersihan suatu tempat juga menjadi salah satu faktor yang membuat pengunjung lebih nyaman.
“Sebagai pengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) tentu kami sangat prihatin. Urusan sampah ini bisa dikatakan masih menjadi masalah abadi di RTH. Masih saja banyak masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan, padahal hal itu juga menentukan kenyamanan mereka sendiri sebagai pengunjung,” katanya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Dikatakan pihaknya sudah menyediakan sebelas bak sampah baik di dalam kawasan taman maupun di luar taman. Sehingga, seharusnya para pengunjung tidak akan kesulitan membuang sampah.
“Di Alun-alun Tastura sendiri total ada 11 tempat sampah, baik di dalam RTH maupun diluar RTH,” ujarnya. Kendati pihaknya menyadari, jumlah tempat sampah yang disediakan tidak akan berarti banyak jika pola pikir masyarakat juga tidak sejalan. Khususnya untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Kalau untuk orang yang memang tidak peduli, mau 100 tempat sampah pun tidak akan cukup. Untuk orang yang peduli, tidak ada tempat sampah pun saya yakin kebersihan tetap terjaga,” imbuhnya.
Ke depan pihaknya akan lebih intens menjalin komunikasi dengan para Pedagan Kaki Lima (PKL) yang ada di Alun-alun Tastura untuk bersama-sama mengimbau pengunjung menjaga kebersihan. Pihaknya berharap dan mengajak masyarakat, terutama pengunjung taman untuk bersama-sama menjaga kebersihan tempat tersebut.
Dengan begitu, kebersihan di tempat umum dapat terjaga dan memberi ruang yang representatif bagi masyarakat sendiri. “Harapannya, masalah kebersihan di manapun di area publik, itu menjadi tanggung jawab bersama, bukan pemerintah saja. Sehingga ruang-ruang publik kita bisa lebih bersih dan nyaman,” tutupnya. (fhr)