Mataram (Inside Lombok) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Mataram terus menyebar. Kondisi ini diprediksi akan mempengaruhi harga hewan ternak terutama sapi menjelang Iduladha Juli mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli mengatakan kenaikan harga hewan kurban pada Iduladha ini disebabkan penjualannya yang cukup sulit. Terlebih Kota Mataram sudah menutup Pasar Ternak Selagalas sejak sepekan lalu.
“Otomatis (harga) naik, karena agak susah nyarinya. Saya belum hitung harga pastinya, tapi yang pasti akan naik,” katanya, Selasa (24/5) di Mataram.
Diterangkan Mutawalli, penjual yang akan membuat lapak di Kota Mataram harus memastikan bahwa hewan kurban yang akan dijual terbebas dari PMK. Sehingga sebelum masuk Kota Mataram sudah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu kondisi kesehatan hewan tersebut.
“Semua hewan kurban yang dijual dipastikan tidak terserang PMK baru boleh masuk Kota Mataram dan dijual,” katanya.
Biasanya menjelang Iduladha, lanjut Mutawalli, penjualan hewan kurban di Kota Mataram meningkat. Hewan kurban didatangkan dari kabupaten/kota. “Nanti dicegat di pintu-pintu masuk. Kalau ada gejala PMK atau positif PMK maka harus langsung dibawa pulang dan jangan dijual,” ujarnya.
Diakuinya, Pemkot Mataram belum bisa mengendalikan dengan maksimal sapi yang masuk ke Kota Mataram. Pasalnya, sejumlah pasar hewan belum ditutup di beberapa kabupaten di Pulau Lombok. Sehingga menyulitkan pemda untuk mencegah masuknya hewan kurban.
“Kalau se-Pulau Lombok sudah bisa dikendalikan. Tapi yang sulit ini antar kabupaten. Soalnya masih ada yang buka pasar hewannya seperti di Narmada Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara,” terangnya.
Dijelaskan Mutawalli, menjelang Iduladha nanti masyarakat di Kota Mataram diminta membeli hewan kurban di dalam daerah. Karena kondisinya yang diakui sudah layak. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sudah rutin.
“Makanya kita minta kepada masyarakat khususnya Kota Mataram beli sapi yang ada di wilayah Kota Mataram dulu. Karena kita tidak mampu memantau kalau dia beli diluar,” kata Mutawalli.
Diakuinya, jumlah hewan ternak di Kota Mataram belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada saat Iduladha mendatang. Sehingga membutuhkan pasokan dari luar, terutama untuk ternak kambing.
“Nanti tim pemeriksa harus kuat. Agar hewan kurban yang dijual di Kota Mataram dipastikan tidak tertular PMK,” pungkasnya. (azm)