Lombok Barat (Inside Lombok) – Kurang lebih 800 ekor sapi di Lombok Barat (Lobar) terkonfirmasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Para peternak pun berharap pemerintah bisa gerak cepat melakukan pengobatan dan memberi vaksin bagi ternak yang sehat.
Akibat semakin maraknya kasus PMK, para petani dan peternak di Lobar kian khawatir. Bahkan para peternak pun terpaksa harus menjual hewan ternak mereka dengan harga miring. Untuk itu, para peternak mendesak pemerintah daerah bisa segera melakukan penyuntikan semua hewan ternak untuk mencegah semakin meluasnya penularan.
“Kami minta agar pemerintah menyuntik semua ternak. Baik yang sehat, maupun yang terkena penyakit tersebut,” ujar Kadus Telaga Lebur, Putra Wadi mewakili para peternak, Kamis (26/05/2022).
Sejauh ini, kata dia, para peternak dirundung rasa khawatir akibat semakin banyaknya hewan ternak di Lobar yang mulai terkena PMK. “Puluhan ternak kami sudah terkena PMK. Harapan agar semua yang terkena virus dan yang masih sehat bisa segera diatasi,” ungkapnya.
Walaupun sejauh ini ternak yang terjangkit sudah mulai diobati oleh Petugas, tapi belum semua bisa langsung tertangani. Bahkan untuk mempercepat penanganan selain petugas dinas, pihak aparat pun sudah turun memeriksa kondisi ternak yang terjangkit PMK.
Merespon desakan atas kekhawatiran para petani dan peternak di Lobar, Kadis Pertanian Lobar, H. Lalu Winengan menegaskan pihaknya tetap melakukan penanganan dan pengobatan bagi ternak yang terjangkit PMK. “Kami tetap tangani semua ternak yang sakit,” ujarnya.
Untuk mencegah semakin meluasnya penularan, pihaknya mengimbau para peternak melakukan isolasi kandang terhadap hewan ternak mereka. Di mana para peternak diminta untuk tidak mengeluarkan hewan ternak mereka dari kandang.
Selain itu para peternak juga diminta menjaga kebersihan hewan dan kandang. Mereka diimbau untuk tidak sembarangan keluar masuk kandang. Karena menurutnya, menjaga kebersihan kandang menjadi hal yang juga penting untuk melakukan pencegah.
“Sejauh ini dari data kita, kurang lebih sekitar 800 ekor ternak yang terjangkit. Dari jumlah itu, sekitar 200 ekor yang sudah sembuh. Sedangkan sisanya 600 ekor sedang dalam penanganan,” jelasnya. (yud)