Lombok Timur (Inside Lombok) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim turun langsung sidak ke lokasi galian C. Hal itu dilakukan setelah diketahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan kedua mengalami penurunan dan hasil dari galian C yang menjadi pendapatan terendah.
Wakil Ketua DPRD Lotim, Hasan Rahman mengatakan bahwa sidak yang dilakukan ke lokasi galian C setelah melihat potensi PAD yang dihasilkan sangat rendah. Sehingga pihaknya turun langsung memantau bagaimana pemanfaatan PAD dari galian C tersebut.
“Setelah kita berkoordinasi dengan BPKAD ternyata dari galian ini sumber PAD yang terendah,” ucap Hasan di lokasi galian C, Senin (13/06).
Pemanfaatan PAD dari pertambangan itu dikatakan Hasan masih belum maksimal, baik itu dari penjagaan di lokasi perbatasan maupun di mulut tambang itu sendiri. Sehingga ia menekankan kreativitas dari Bapenda untuk memaksimalkan PAD dari tambang tersebut.
“Ini saya lihat kok hasilnya lebih bagus dari sebelum Covid-19, padahal setelah Covid-19 kan banyak proyek tapi hasilnya lebih rendah,” katanya.
Setelah ditelisik lebih dalam dan turun langsung ke lokasi galian, bahwasanya tidak ada kuasi dari Pemerintah Daerah untuk mengatur hal itu. Sehingga kata Hasan, butuh adanya penjaga di mulut tambang untuk memaksimalkan PAD tersebut dari galian C.
“Kuasinya tidak merata, oleh karena itu kita minta Bapenda untuk melakukan koordinasi dengan para pemilik tambang, Dishub dan Satpol PP untuk mengatur hal itu, terlebih para penambang juga menyambut baik kan,” terangnya.
Sementara itu, H Jamudin selaku Kabid Pajak Daerah Bapenda Lotim mengatakan, sebelumnya pihaknya telah memberikan kuasi pada pemilik galian C. Namun hal itu dirasa kurang efektif berjalan.
“Itu sebabnya kita berhenti lakukan itu, dan tidak bisa mengoptimalkan pajak itu sendiri. Upaya lain juga pernah kita lakukan tapi tidak efektif juga,” terangnya. Untuk itu, pihak Bapenda akan kembali melakukan koordinasi dengan para pengusaha untuk mencari jalan terbaik mengoptimalkan PAD dari galian C tersebut.
“Kita akan lakukan instruksi dari Ketua Komisi III untuk menyatukan persepsi dengan pihak terkait, kita akan coba tempatkan satu orang untuk berjaga di mulut galian,” tuturnya. (den)