Mataram (Inside Lombok) – Event MXGP siap digelar akhir pekan ini, mulai 24-26 Juni. Sejumlah persiapan sudah mulai dimatangkan, salah satunya pengawasan drone. Keberadaan drone ilegal ini disebut bisa menghambat kelancaran event.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto Senin (20/6) mengatakan, untuk memaksimalkan pengawasan drone, Polda NTB menyiapkan dua lokasi yang bisa mengcover semua arena event. Jika ada drone ilegal yang ditemukan maka akan diturunkan secara paksa.
“Apabila ada drone ilegal akan kita tembak dengan sinyal dan akan kita turunkan paksa,” katanya.
Drone yang diturunkan paksa oleh aparat kepolisian tetap akan dikembalikan kepada pemiliknya. Namun jika ditemukan berulang kali, maka akan diturunkan di lokasi yang tidak ada tuannya atau sulit untuk ditemukan.
“Areal itu harus bersih dari drone yang lain. Karena dari penyelenggara akan meliput dari drone juga,” ujar Artanto. Ia mengimbau komunitas drone untuk tidak melakukan aktivitas selama event berlangsung dari Jumat-Minggu akhir pekan ini.
Sementara untuk personel Artanto menyebut Polda NTB akan menerjunkan 2.196 orang. Ribuan personil ini akan ditempatkan terutama di arus lalu lintas, penyekatan dan di simpang Samota.
“Nanti di penyekatan itu kita akan memilah masyarakat yang menonton punya tiket dan tidak punya tiket,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat yang tidak memiliki tiket agar tidak datang ke lokasi event. Pasalnya, jika masyarakat yang tidak memiliki tiket datang ke lokasi disebut akan menambah kepadatan arus lalu lintas.
“Jadi masyarakat yang tidak memiliki tiket tolong jangan ke lokasi,” ujar Artanto. Untuk mengantisipasi kemacetan, Polda NTB akan melakukan rekayasa lalu lintas. Karena setiap event internasional, kemacetan rawan terjadi. “Ada rekayasa dimana pintu masuk dan pintu keluar sudah disiapkan,” ujarnya. (azm)