Mataram (Inside Lombok) – Kota Mataram belum bisa menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah. Hal ini cukup sulit direalisasikan apalagi di pasar tradisional.
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida, Kamis (7/7) di Mataram mengatakan, saat ini Pemkot Mataram dalam hal ini Dinas Perdagangan belum melakukan sosialisasi. Pasalnya akan menunggu terlebih dahulu apakah di pemerintah pusat sudah terlaksana atau tidak.
“Belum kita sosialisasi. Kalau itu kan dipusat. Nanti kita lihat hasilnya bagaimana apakah itu sudah terlaksana disana. Rata-rata penjualan minyak curah ini di pasar tradisional,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini harga minyak goreng curah hampir mendekati minyak kemasan. Sehingga kemungkinan besar masyarakat banyak memilih untuk membeli minyak goreng kemasan.
“Bagaimana masyarakat benar menggunakan aplikasi peduli lindungi sehingga minyak curah itu mereka dapat. Dia hampir mendekat harga minyak kemasan,” katanya.
Saat ini harga minyak goreng kemasan sudah mulai menurun. Di mana, harga minyak goreng kemasan sebesar Rp20.000 per liter dan bahkan ada lebih murah.
“Minyak kemasan itu Rp17-18 ribu sudah bisa ditekan. Sehingga kalau sudah bisa ditekan sedikit-sedikit,” katanya.
Belum disosialisasikannya penggunaan aplikasi peduli lindungi ini, karena rata-rata pedagang di pasar tradisional masih awan tentang teknologi. Karena berdasarkan pantauan yang dilakukan masyarakat merasa kesulitan.
“Masyarakat kita di pasar tradisional itu masih awam IT. Kok ribet buk ya kita beli dan lebih baik kita minyak kemasan,” katanya.
Dengan kondisi yang terjadi di lapangan, Pemda akan melakukan edukasi terlebih dahulu sebelum sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut. Karena pembelian minyak goreng curah tidak hanya menggunakan aplikasi melainkan bisa menunjukkan NIK.
“Makanya perlu kita edukasi bukan serta merta kita sosialisasi pakai ini. Kita akan ke distributor minyak curah, kalau menggunakan aplikasi apa tanggapan mereka,” ujarnya.
Selain edukasi, Dinas Perdagangan Kota Mataram akan koordinasi dengan para distributor minyak curah. “Kita mencari info dulu ke distributor, agen terus ke masyarakat. Kita telusuri dulu. Kalau mereka terima kita terapkan,” ucapnya. (azm)