Mataram (Inside Lombok) – Tim dari lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT), saat ini masih dalam proses penarikan kotak donasi yang sudah disebar. Selain itu, sisa donasi yang tersimpan di rekening disebut telah diimplementasikan dalam beberapa program.
Kepala Kantor Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB, M Romi Saefudin, Jumat (8/7) di Mataram mengatakan, selama pencabutan izin pengumpulan donasi berupa uang dan barang (PUB), ACT NTB tidak pernah beroperasi kembali. “Untuk aktivitas kantor sudah tutup selama seminggu ke depan. Sampai menunggu keputusan kementerian lagi. Dana kebetulan sebelumnya sudah kami implementasikan,” katanya saat dikonfirmasi.
Selain itu, setelah pencabutan izin rekening ACT NTB juga sudah diblokir sehingga para donatur tidak bisa lagi menyalurkan donasinya. Sementara untuk kotak amal yang masih tersebar, ACT akan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi NTB untuk penarikan kembali.
“Teman-teman di bawah masih tetap jalan untuk penarikan kontak donasi. Jadi aman dan kami juga koordinasi dengan Dinsos kemarin. Kalau adanya dana umat yang ada di dalam kotak, nanti kita koordinasi dengan Dinsos (penyalurannya),” ujarnya.
Saat ini, tegas Romi, sudah tidak ada dana umat yang ada di ACT NTB. Karena aktivitas yang dilakukan sesuai dengan arahan dari Kementerian Sosial. Lembaga sosial yang sudah bergerak cukup lama ini, dalam tahap audit oleh pemerintah pusat.
“Kita mengikuti arahan kementerian kantor diminta tutup. Mengikuti keputusan akhir. Karena lembaga sedang dilakukan audit sama kementerian,” terangnya.
Dikatakan Romi, ACT sebagai lembaga sosial bisa beroperasi kembali setelah audit dari pemerintah. “Insyaallah ini sementara dan ada peluang lagi untuk dibuka. Karena ACT seluruh Indonesia mengikuti seluruh peraturan yang dibuat oleh kementerian,” ucapnya.
Selama ini, lanjutnya, kegiatan sosial ACT sangat banyak seperti penanganan dampak gempa Lombok, pendampingan anak yatim, pembangunan masjid hingga sumur, dan lain-lain. Dengan adanya kasus yang terjadi saat ini, tidak terlalu berpengaruh terhadap para donatur.
“Intinya adalah semua aktivitas kelembagaan kita, apalagi di Lombok ini sangat banyak. Insyaallah kami di NTB tidak terlalu berpengaruh karena NTB implementasi program,” tegasnya. (azm)