Story Telling by the Beach merupakan kegiatan mendongeng yang terselenggara atas berakhirnya proyek riset dengan judul Memories of a Papuq: Researching Local Narratives on Indigenous Disaster Risk Reduction in the Southern Coastal Areas of Lombok Island yang terlaksana melalui dukungan dari Pemerintah Australia melalui Australian Alumni Grant Scheme (Skema Hibah Alumni Australia) yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia. Kegiatan ini didukung pula oleh Universitas Islam Al-Azhar.
Lokasi penelitian adalah sepanjang garis selatan pantai di Lombok Tengah dan Lombok Timur seperti Dusun Awang Balak (Kecamatan Pujut, Lombok Tengah) dan Desa Batu Nampar (Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur) dengan mengacu kepada beberapa momentum kebencanaan yang pernah dialami yakni Gempa dan Tsunami Awang pada tahun 1977 dan Gempa Lombok pada tahun 2018. Atas dasar pemahaman bahwa mitigasi bencana di negara rentan bencana seperti Indonesia masih mengenyampingkan kearifan lokal, maka penelitian ini menekankan pada konsep mitigasi bencana berdasarkan pemahaman nenek moyang pulau Lombok pada zaman dahulu. Sedangkan luaran akhir proyek adalah tiga buah buku cerita bergambar (picture books) yang ditujukan bagi siswa Sekolah Dasar (SD).
Buku pertama bercerita tentang kisah selamat dari Tsunami Awang 1977 dengan tokoh utama adalah seorang anak lelaki usia sekolah dasar. Sedangkan buku kedua menceritakan tentang sebuah kapal perang yang pernah bersandar dan membantu warga sekitar menentukan jalur evakuasi. Adapun buku terakhir membahas tentang sebuah ransel darurat milik seorang anak perempuan beserta isi ranselnya yang sangat berguna saat mengungsi ketika bencana melanda.
Kegiatan Story Telling by the Beach sendiri terselenggara pada hari Sabtu, 23 Juli 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Dengan momentum Hari Anak Nasional ini, diharapkan para siswa yang hadir dalam kegiatan story telling dapat menjadi generasi pemberani dan memiliki kesiapsiagaan bencana yang tinggi. Ketiga buku cerita dibacakan oleh Ka Wawan Kerajaan Dongeng selaku tokoh pendongeng nasional. Hadir dalam acara ini Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Al-Azhar beserta jajarannya, Kepala Desa Mertak, Kepala Desa Persiapan Awang, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Tengah serta siswa-siswi Sekolah Dasar Desa Persiapan Awang beserta orangtua/wali mereka.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Islam Al-Azhar yang dalam hal ini diwakilkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bapak Sayuti, SE.,MM.
“Dahulu banyak cerita tentang kisah-kisah perjuangan dan ilmu bertahan hidup yang kakek dan nenek kita miliki,” terang Pak Sayuti.
“Dengan kegiatan semacam ini, semoga anak-anak kita dapat mendengarkan kembali hal-hal bermanfaat yang hampir punah tersebut,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Bapak H.Lalu Muhammad Irwan Syaihu, M.Pd, selaku Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Tengah, pada pidato sambutannya. Beliau menekankan pentingnya literasi kebencanaan bagi anak-anak wilayah pesisir pantai yang notabene rentan menghadapi berbagai bencana.
Adapun bagi Toni Ariwijaya selaku project leader beserta timnya, peluang melaksanakan proyek hibah ini telah membuka berbagai peluang lain terutama dalam advokasi mitigasi bencana yang ramah kaum rentan seperti lansia, anak dan kaum difabel.
“Sebagai informasi, selama proses pengumpulan data di Teluk Awang, saya menemukan banyak hal terkait penanggulangan bencana yang masih luput dari perhatian baik pemerintah maupun para peneliti di bidang kebencanaan”, jelas Toni.
Atas dasar pemahaman tersebut, Toni dan tim dosen Universitas Islam Al-Azhar, Mataram, melakukan advokasi mitigasi bencana ramah kaum rentan di Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah melalui pendanaan skema Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.