Lombok Timur (Inside Lombok) – Sampah medis merupakan sampah yang paling riskan pengolahannya. Pasalnya sampah medis sendiri tidak boleh dibuang di tempat yang sama dengan sampah lainnya.
Tidak adanya lokasi pengolahan sampah medis secara khusus di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi dilema untuk pengolahannya. Terlebih saat ini ada limbah botol vaksin yang mencapai ratusan ribu.
“Kita di Lotim mempunyai ratusan ribu limbah botol vaksin, itu tidak boleh diapa-apakan dan harus dimasukkan dalam instalasi pengolahan limbah medis,” ucap Kepala DLH Lotim, M. Hasby Santoso saat ditemui di Kantor Bupati Lotim, Senin (08/08).
Pihak DLH Lotim sendiri pada awal tahun 2022 telah mengusulkan untuk pengadaan tempat pengolahan limbah medis ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Namun hal itu tidak bisa dilakukan karena NTB sudah mempunyai tempat pengolahan yang berlokasi di Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
“NTB punya satu di Sekotong, tapi itu belum efektif karena lokasinya yang sangat jauh dan fungsi mesin yang belum optimal,” katanya.
Berbagai upaya kemudian dilakukan pihak DLH Lotim untuk mencari jalan keluar terkait pengolahan limbah medis tersebut dengan berkomunikasi langsung ke Pemprov NTB. Adapun nantinya unit pengolahan limbah medis yang ada di Sekotong segera akan diberikan pengelolaannya kepada pihak ketiga.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Wagub dan nantinya infrastruktur menuju ke Sekotong akan dibenahi,” tuturnya. (den)