25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaPenutupan Pasar Hewan Akibat PMK, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Penutupan Pasar Hewan Akibat PMK, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Lombok Timur (Inside Lombok) – Adanya wabah yang menyerang hewan ternak berupa penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pasar hewan yang ada di Lotim terpaksa harus ditutup. Kondisi ini berdampak langsung pada perekonomian para peternak, pasalnya mereka berlomba-lomba menjual ternaknya dengan harga murah.

Penutupan pasar hewan ini juga membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut tidak ada. “Ya mau bagaimana lagi, pasar terpaksa harus kita tutup karena penyakit pada hewan ternak ini sangat berbahaya dan juga berdampak pada perekonomian,” ucap Ismail Marzuki selaku Kepala Pasar Hewan Masbagik saat ditemui di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim, Senin (08/08).

Setelah ditutup sejak 3 bulan yang lalu, pasar hewan di Lotim sampai dengan saat ini belum dibuka kembali. Diperkirakan lantaran tidak adanya aktivitas di pasar hewan tersebut mengakibatkan PAD merosot hingga ratusan juta.

“Bayangkan saja dalam sehari buka itu kita sudah mampu mendapatkan retribusi sekitar Rp10 juta, tapi sudah beberapa bulan tidak ada pemasukan sama sekali,” katanya.

- Advertisement -

Pasar hewan yang ada di Lotim khususnya di Pasar Hewan Masbagik beroperasi tiga hari dalam seminggu. Adapun tarif retribusinya yakni Rp10 ribu untuk sapi dan Rp5 ribu untuk ternak kambing.

“Selama Pandemi memang PAD kita jauh menurun, baru sempat dibuka lagi eh malah ditimpa lagi sama PMK ini,” pungkasnya.

Pembukaan pasar hewan sendiri sampai saat ini masih belum diketahui kapan akan dilakukan, mengingat pembukaan harus melalui rekomendasi dari Satgas PMK dengan mengacu pada jumlah sasaran vaksinasi serta sejauh mana perkembangan dari PMK di Lotim. (den)

- Advertisement -

Berita Populer