Mataram (Inside Lombok) – Sampah di Gunung Rinjani menjadi isu lingkungan yang penting. Program Zero Waste yan digaungkan Pemprov NTB pun diharapkan bisa menjadi solusi nyata, terutama dengan dukungan semua pihak.
“Rinjani bukan sekedar tempat wisata tapi pusat kehidupan di Pulau Lombok,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Sitti Rohmi Djalillah di Sekolah Alam Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (13/08).
Untuk itu, Geopark Rinjani dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menggagas Zero Waste Trekker, yaitu pelibatan para pendaki perempuan dalam mengedukasi gerakan nol sampah di wisata alam dunia tersebut. Wagub berharap upaya tersebut dapat mendukung Zero Waste hingga menyelamatkan Rinjani dari sampah.
Dikatakan Wagub, peran para pecinta alam berkontribusi menyelamatkan lingkungan dan mengajak masyarakat sangat penting. Terlebih, program yang menyasar para pendaki perempuan sangat dibutuhkan, setidaknya bagi komunitas para pendaki agar tidak lagi membuang sampah di gunung.
Di sisi lain, program penanganan sampah NTB saat ini disebutnya telah mencapai 70 persen jika merujuk pada upaya pengurangan sejak empat tahun lalu. Untuk itu, para stakeholder kabupaten/kota dan pihak terkait seperti dinas dan pemerintah desa diminta benar-benar mengawasi persoalan sampah di tempat masing-masing.
General Manager Geopark Rinjani, Muhammad Farid Zaini mengatakan program Zero Waste Trekker nantinya akan memberlakukan screening sampah bagi setiap pendaki yang akan naik ke Rinjani hingga kembali. Sebagai langkah awal, para pendaki perempuan ini akan dikenalkan dengan lingkungan Rinjani dan kondisi lapangan agar dapat melakukan terobosan dalam hal penanganan sampah Rinjani.
“Sampah Rinjani makin lama memang mengkhawatirkan. Kami berkepentingan untuk membangun pemahaman dan melakukan kebijakan nyata dan tegas agar lingkungan Rinjani makin baik”, jelasnya. (r)