32.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita UtamaSDN Model Mataram Gunakan Sistem Daring Untuk PBM Sementara

SDN Model Mataram Gunakan Sistem Daring Untuk PBM Sementara

Mataram (Inside Lombok) – Siswa SDN Model tidak bisa belajar seperti biasanya pasca pengrusakan pagar pembatas dengan SMPN 14 Mataram. Selain karena masih ada rasa takut, pihak sekolah juga sedang mempersiapkan kepindahan ke bangunan sekolah yang baru di eks gedung Universitas Terbuka (UT) di Sandubaya, Mataram.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf Zaini mengatakan SDN Model Mataram mulai membersihkan bangunan UT yang ada di Lingkungan Lendang Lekong. Bangunan tersebut akan dijadikan sebagai lokasi permanen SDN Model.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir memberikan banyak hikmah terutama terhadap sistem belajar di sekolah. SDN Model Mataram disarankan menggunakan sistem daring selama bangunan baru bisa ditempati.

“Ada daring, luring dan hybrid learning juga. Kalau seminggu belum bisa normal ya. Seminggu daring juga boleh,” katanya, Senin (5/9) di saat meninjau bangunan UT. Pihaknya berharap agar seminggu ini persiapan belajar mengajar di bangunan baru sudah bisa ditempati.

Selain itu, para guru diminta untuk mempersiapkan kebutuhan selama pembelajaran daring dilakukan. “Kalau seminggu belum bisa normal ya silahkan saja. Nanti bisa diperpanjang. Tapi saya harap seminggu ini sudah kelar kan,” katanya.

Ia menegaskan, perlakuan kepada SDN Model Mataram sama dengan SDN yang lain. SPP yang dibayarkan oleh orang tua wali, besarnya tergantung dari kesepakatan. “Kalau meminta biaya kepada orang tua tidak boleh ditentukan besarannya, jangka waktunya tidak boleh. Misalnya dipungut Rp3 juta dicicil tiga bulan itu pungli itu. Makanya harus dihindari dari sekarang,” katanya

Sementara itu wali murid SDN Model Mataram, Intan mengatakan, para siswa belum bisa belajar normal seperti biasanya. Untuk mengejar materi pembelajaran, pihak sekolah akan menggunakan sistem daring.

Sistem pembelajaran daring akan diterapkan hingga bangunan yang akan ditempati sudah layak. “Kalau sekarang tidak masuk. Tapi nanti akan pakai daring mereka,” katanya.

Sebagai orang tua murid, dia mengaku khawatir jika anaknya kembali belajar ditempat yang lama. Khawatir jika tindakan yang sama terjadi kembali. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer