Mataram (Inside Lombok) – Untuk meningkatkan keterampilan para purna pekerja migran Indonesia (PMI) di Kota Mataram, pemerintah daerah memberikan pelatihan keterampilan. Hal ini dilakukan agar para purna PMI memiliki usaha yang tetap hingga bisa membuka lapangan pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudy Suryawan mengatakan saat ini sebanyak 20 orang purna PMI mengikuti pelatihan keterampilan bidang tata boga. Diharapkan setelah pelatihan bisa menciptakan lapangan baru di sektor non formal dan dapat mengurangi pengangguran di kota ini.
Setelah mengikuti pelatihan puluhan peserta akan mendapatkan peralatan boga sesuai dengan keterampilan yang diajarkan. “Para peserta akan mendapatkan peralatan boga untuk masing-masing peserta mendapatkan 11 item barang, seperti kompor gas, tabung gas, mixer,” ujarnya, Senin (19/9).
Puluhan peserta pelatihan keterampilan tersebut adalah perwakilan dari enam kecamatan di Kota Mataram. Kegiatan pelatihan tersebut langsung ditangani oleh orang-orang professional, karena setelah penyampaian teori akan langsung ada praktik.
Diharapkan, bantuan alat yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha dan mungkin bisa membuka lapangan kerja. “Bantuan peralatan itu bisa menjadi modal awal mereka untuk membuka lapangan usaha secara mandiri,” ujarnya.
Selain tata boga bagi purna PMI, Disnaker Kota Mataram juga melaksanakan pelatihan kerja otomotif bagi 20 orang pencari kerja berdasarkan kompetensi.
“Untuk pelatihan otomotif dilaksanakan lebih lama yakni 10 hari, dan kami bekerja sama dengan salah satu bengkel swasta agar peserta bisa praktek langsung,” katanya.
Peserta untuk pelatihan otomotif ini diprioritaskan untuk para pencari kerja untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat dan membuka peluang berusaha bagi pencari kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Kota Mataram.
“Sama seperti peserta pelatihan boga, peserta pelatihan otomotif juga akan mendapatkan bantuan bagi peralatan perbengkelan, sebagai modal awal membuka usaha,” tutupnya. (azm)