Lombok Barat (Inside Lombok) – Setelah menerima hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Denpasar terkait terbakarnya KMP Nusa Penida, Sat Reskrim Polres Lobar kini mencoba berkoordinasi dengan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Surabaya.
Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu I Made Dharma Yulia Putra mengaku pihaknya sudah memperoleh hasil dari Puslabfor. Namun, itu dirasa belum cukup sehingga perlu melakukan koordinasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan BKI Surabaya.
Dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ada. Mulai dari kegiatan docking, hingga proses pelaksanaan perbaikan di PT. Dukuh Raya, Lembar yang menjadi lokasi kebakaran kapal tersebut.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terkait dengan hasil Labfor dan memaparkan juga bersama tim serta gelar perkara,” ujar Dharma, Jumat (14/10/2022).
Meski ada indikasi kelalaian dalam peristiwa yang menewaskan salah seorang ABK dalam kebakaran kapal itu, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka. “Karena kita masih akan memeriksa ahli dari BKI Surabaya itu. Kalau dapat itu, kita lakukan gelar perkara, nanti dari BKI Surabaya hasilnya seperti apa, baru kita tentukan langkah selanjutnya,” jelas dia.
Karena kata dia, ahli dari BKI Surabaya tersebut lah yang lebih mengetahui SOP serta mekanisme yang ada di perkapalan. “Kami sempat berkoordinasi dengan pihak penyedia jasa dari kapal, dan dari BKI ini yang mengecek di lapangan terkait SOP dimaksud,” beber dia.
Bahkan untuk mempersingkat waktu, pihaknya pun sudah bersurat dan berkomunikasi langsung dengan ahli dari BKI tersebut. “Kita tinggal menunggu waktu ke Surabaya untuk melakukan pemeriksaan dan berkoordinasi dengan BKI Surabaya,” tambahnya.
Kepolisian juga sejauh ini sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan para saksi kejadian. Mulai dari ABK, pekerja, hingga pihak perusahaan dalam hal ini pihak PT. Dukuh Raya. (yud)
