Lombok Timur (Inside Lombok) – Adanya penambahan tenaga honorer di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemda Lombok Timur (Lotim) dinilai bisa menjadi persoalan baru. Ketua DPRD Lotim, Murnan mengatakan penambahan honorer itu akan memberatkan APBD Tahun 2023 mendatang.
Pihaknya pun mencatat ada beberapa OPD di Lotim yang melakukan penambahan honorer di 2022 ini. “Kok ada penambahan tenaga honorer lagi? yang lama saja gajinya masih jauh dari UMK, tapi malah tenaga honorer ini bertambah, ini yang buat pusing,” ucap Murnan kepada awak media, Rabu (02/11).
Pihaknya menilai penambahan tenaga honorer tersebut tidak diketahui akan dianggarkan dari mana untuk penggajiannya. Terlebih saat ini anggaran belanja untuk gaji tenaga honorer oleh Pemkab Lotim sudah cukup besar.
“Kita bingung gajinya mau dianggarkan dari mana, ini yang jadi masalah,” terangnya. Hal tersebut lantas menjadi sorotan DPRD Lotim, terlebih dana transfer saat ini sudah berkurang serta bagi hasil dari DBHCHT tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Di sisi lain, PAD Lotim juga belum sesuai dengan target. Sehingga belum bisa membantu untuk penyediaan gaji honorer tersebut.
“Gaji tenaga honorer tambahan ini tidak cukup dalam anggaran, dan ini juga yang membuat sistem birokrasi tidak efektif,” pungkasnya. (den)
