31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaAntisipasi Kasus Gagal Ginjal, Puluhan Ribu Botol Obat Sirup Sudah Ditarik

Antisipasi Kasus Gagal Ginjal, Puluhan Ribu Botol Obat Sirup Sudah Ditarik

Mataram (Inside Lombok) – Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia masih menjadi perhatian khusus. Di Provinsi NTB, tidak ada kasus gagal ginjal yang tercatat hingga November ini. Namun sebagai langkah antisipasi, puluhan ribu botol obat sirup yang diduga memicu kasus kesehatan tersebut sudah ditarik dari peredaran.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, Jumat (11/11) pagi mengatakan, saat ini di Provinsi NTB sudah ada tindakan karantina terhadap obat-obat sirup yang tidak layak konsumsi. Hingga saat ini sebanyak 34.577 botol obat di Provinsi NTB yang sudah ditarik dari peredaran.

Puluhan ribu botol yang ditarik dari peredaran itu berdasarkan rekomendasi untuk dilakukan karantina. “Itu obat-obat yang sudah direkomendasi untuk dilakukan karantina. Itu tetap berlangsung,” katanya.

Penarikan obat-obat ini dilakukan di 124 sarana. Misalnya instalasi farmasi, apotek, klinik dan termasuk di toko obat. Penarikan obat-obat ini dilakukan oleh tim dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

“Alhamdulillah kerja Balai POM luar biasakan sampai sekarang untuk melakukan return itu. Kerjasama kita di NTB sudah cukup baik,” ungkapnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi NTB juga sudah mendapatkan rilis dari BBPOM obat-obat yang aman untuk dikonsumsi. Meskipun masih dinyatakan aman, dr. Fikri mengingatkan masyarakat untuk menggunakan resep dokter.

“Kalau yang sekarang masih ada itu tetap dilakukan dengan resep dokter. Kalau ada penggunaan sirup dan sebagainya,” ujarnya.

Diterangkannya, jika masih ada obat sirup yang tidak layak konsumsi ditemukan di lapangan penarikan akan tetap dilakukan tim BBPOM dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Obat-obat yang saat ini masih beredar dipastikan aman. Masyarakat yang membeli obat diingatkan agar sesuai dengan resep dokter.

“Sebenarnya kan obat-obat yang direkomendasi yang tidak layak digunakan ada cemaran itu kan sudah dikarantina. Obat-obat yang ada di luar itu sebenarnya aman,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer