33.5 C
Mataram
Selasa, 19 November 2024
BerandaBerita UtamaJauh dari Target, Realisasi Retribusi Parkir di Mataram Cuma Rp7 Miliar

Jauh dari Target, Realisasi Retribusi Parkir di Mataram Cuma Rp7 Miliar

Mataram (Inside Lombok) – Realisasi retribusi parkir di Kota Mataram hingga November lalu sebesar Rp7 miliar lebih. Capaian ini masih jauh dari target yang sudah ditentukan tahun 2022 ini yaitu sebesar Rp28 miliar.

“Sampai November kemarin itu dia sudah di Rp7,2 miliar. Itu peringkatnya 136 persen. Kalau target masih jauh Rp28 miliar,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, M. Saleh, Jumat (16/12) pagi.

Ia mengatakan, meski masih jauh dari target, capaian pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi parkir meningkat signifikan dari tahun 2021 lalu. “Perbandingan tahun 2021 dengan tahun 2022. Tahun 2021 itu kan kita hanya mencapai Rp3,8 miliar lebih,” ujarnya.

Tahun 2023 mendatang, target parkir yang ditetapkan Dinas Perhubungan Kota Mataram yaitu sebesar Rp11 miliar. Angka ini menurutnya cukup realistis dengan potensi-potensi titik parkir yang ada di Kota Mataram.

“Tahun depan itu Rp11 miliar target kita dan itu realistis,” katanya. Salah satu kendala retribusi parkir belum bisa mencapai target hingga menjelang akhir tahun ini yaitu kurangnya kedisiplinan juru parkir (jukir) untuk membayar retribusi. “Ini disiplin jukir saja yang masih menjadi kendala,” keluh Saleh.

Dinas Perhubungan Kota Mataram saat ini sudah memiliki aplikasi untuk mengawasi kinerja para jukir. Dalam aplikasi “Si Jukir” atau sistem informasi juru parkir, bisa diketahui jukir mana saja yang kurang bayar atau yang sudah lunas membayar retribusi ke Dinas Perhubungan Kota Mataram.

“Aplikasi sistem non tunai yang kita gunakan kita back up dengan satu aplikasi lagi,” katanya. Saleh menyebut, dari ratusan jukir yang ada di Kota Mataram masih banyak yang kurang membayar retribusi ke kas daerah.

Terkait persentasenya belum dikalkulasikan secara rinci. Jumlah titik parkir di Kota Mataram yaitu sebanyak 749 titik dengan 941 orang jukir yang saat ini menggunakan non tunai. “Satu titik dikawal lebih dari satu jukir. Ada yang dua, tiga bahkan empat sampai lima jukir di satu lokasi,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer