Lombok Barat (Inside Lombok) – Minimnya akses untuk disabilitas pada fasilitas umum yang ada di Lombok Barat menjadi keluhan. Salah satunya seperti di Taman Kota Gerung, yang tidak memiliki akses yang bisa memberi kemudahan bagi kelompok disabilitas.
“Contohnya di taman kota, saya pernah buat video di sana, saya berapa kali mau jatuh. Karena jalannya licin, saya memakai tongkat, dan taman itu juga tidak bisa diakses oleh teman-teman yang menggunakan kursi roda,” tutur Ketua Disabilitas Lobar, Zainudin di hadapan Kadis Perkim Lobar, Kamis (12/01/2023).
Kondisi fasilitas umum itu pun sangat disayangkan. Padahal, kata dia, fasilitas umum seperti taman harusnya lebih ramah disabilitas. Agar fasilitas itu juga bisa dinikmati oleh seluruh kalangan yang ingin mencari hiburan dan menghirup udara segar tanpa harus mengeluarkan biaya mahal.
“Karena ramp (jalur landai) itu gak ada, sedangkan teman-teman yang pakai kursi roda itu kan yang dibutuhkan ramp atau jalan miring yang digunakan,” keluhnya.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa perlu adanya pegangan yang bisa memberi mereka kemudahan ketika ada akses jalan yang sedikit menanjak. Serta dibutuhkan adanya guiding block di trotoar-trotoar yang ada di pinggir jalan di wilayah Lombok Barat.
“Kita berharap di tiap trotoar ada guiding block, atau jalur kuning yang bisa dilewati oleh disabilitas yang tuna netra,” ungkap dia.
Belum adanya berbagai fasilitas yang ramah disabilitas di Lombok Barat itu memunculkan harapan agar dalam perencanaan pembangunan terutama fasilitas umum ke depannya, kelompok disabilitas juga berhak dan berharap untuk bisa dilibatkan.
“Harapannya di setiap pembangunan ini disabilitas juga dilibatkan dan diberikan akses ruang di setiap tempat umum dan layanan pemerintahan,” ungkap Zainudin.
Menanggapi hal itu, Kadis Perkim Lobar, H. Baharuddin Basya menyebut untuk saat ini anggaran untuk penataan Taman Kota Gerung masih sangat minim. Namun, pihaknya akan mengupayakan penambahan fasilitas yang diharapkan oleh kelompok disabilitas.
“Kalau taman kota, nanti kita usahakan untuk memasangkan untuk akses masuk bagi disabilitas. Karena anggaran untuk pembenahan ini sangat pas-pasan,” ujarnya.
Pihaknya akan berupaya untuk mengusulkan hal itu kemungkinan melalui APBD perubahan atau pun anggaran lainnya yang memungkinkan nantinya. “Nanti kita upayakan lah lewat perubahan (APBD-P) atau pokir dewan juga bisa, sekedar untuk memasang ramp untuk masuk disabilitas,” pungkasnya. (yud)