Mataram (Inside Lombok) – Tahun 2023 ini, Pemprov NTB melalui Dinas Perindustrian NTB fokus pada tiga sektor industri super prioritas. Tiga sektor industri tersebut moslem fashion industry, kuliner dan industri farmasi herbal dan kosmetik.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti mengatakan untuk tahapan industrialisasinya di tahun ini sudah akan masuk pada masa produksi. Karena sudah ada fondasi industri yang bangun selama tiga tahun terakhir.
Nuryanti mengatakan, indikator Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pelaku industri selama ini sudah berjalan baik. Karena NIB menjadi indikator indikator pertama dari sisi kelembagaan.
“Kemudian dengan kerja sama stakeholders, ada IKM dan diversifikasi produk di NTB. Sehingga pada 2023 kita akan fokus di NTB potensi besarnya ada tiga sektor industri super prioritas,” ujarnya.
Dijelaskan Yanti, moslem fashion industry atau industri fesyen muslim dibangun ekosistem mulai hulu sampai hilir. Sehingga tidak saja tentang pakaian melainkan juga kerajinan lain seperti perhiasan turunannya. “Nanti ada event organizer, industri multimedia. Semua itu akan mendorong industri yang lainnya,” katanya.
Sektor industri lain yang difokuskan saat ini yaitu kuliner. Karena sektor ini akan menggerakkan hasil pertanian, peternakan, perikanan. Jika sektor kuliner ini menggeliat dan mendapatkan pangsa pasar yang signifikan maka hulunya akan signifikan bergerak. Ketiga, adalah farmasi herbal dan kosmetik.
“Ketiga subsektor ini yang akan kita dorong sebagai super prioritas yang akan menggerakkan seluruh 6-10 sektor lainnya. Industri permesinan , bahan baku, menggerakkan. Karena ketika membuat kosmetik herbal, itu 6-7 produk IKM raw material bisa diserap,” terangnya.
Yanti menegaskan, pertumbuhan industri di NTB saat ini sudah bisa mencapai target RPJMD. Dari sisi kualitas dan daya saing, 10 IKM di NTB setiap tahun mendapatkan penghargaan nasional. Artinya, daya saing produk sudah memenuhi standar global termasuk kuliner, kosmetik dan fashion.
“Embrio inilah yang kita dorong, massifkan sehingga mass production 2023 akan tercapai.Kita genjot untuk mengimbangi industri pariwisata,” terangnya.
Nuryanti mengatakan, event pariwisata NTB yang digelar setiap tahun sangat berpengaruh terhadap perkembangan IKM di NTB. Karena pada kesempatan tersebut akan dimanfaatkan untuk mempromosikan produk IKM. Masing-masing kabupaten dan kota di NTB saat ini sudah memiliki IKM.
“Produk sunblock kita menjadi pelengkap industri pariwisata. Pemasaran kita dikerjasamakan dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan. Adanya event-event internasional dampaknya besarnya bagi industri di NTB,” ujarnya. (azm)