Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng) mengimbau kepada pengelola akun TikTok dengan konten mandi lumpur untuk menutup dan menghentikan aktivitas yang melibatkan orang tua-orang tua di Desa Setanggor, Praya Barat tersebut. Pasalnya, pembuatan konten itu dikecam banyak pihak dan dikhawatirkan akan berdampak terhadap kesehatan para pelakunya.
Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri mengatakan pihaknya mengimbau untuk menutup aktivitas mandi lumpur dengan live TikTok itu lantaran dinilai membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
“Pemerintah saja tidak boleh membuat gaduh, apalagi masyarakat. Jangan membuat gaduh lah, tidak boleh itu,” katanya, Rabu (25/1/2023). Dikatakan, pengelola akun TikTok atas nama Sultan Ahyar sebelumnya sudah berjanji untuk menghentikan aktivitas tersebut karena dikecam oleh banyak pihak.
“Kita imbau ditutup, kalau tidak kita koordinasi sama pihak kepolisian karena dia (pengelola akun, Red) sudah berjanji kemarin,” ujarnya. Pathul menegaskan, dalam mandi lumpur di live TikTok tersebut pihaknya tidak mengetahui secara terperinci mengenai pasal yang dilanggar. Namun pihaknya berharap kondusifitas daerah diutamakan.
“Saya tidak tahu pasal apa karena saya bukan APH, tapi jangan membuat gaduh lah,” tegasnya.
Sebelumnya, salah satu talent live TikTok mandi lumpur tersebut, Inaq Mawar telah mendapat bantuan dari Kementerian Sosial berupa ayam petelur dan kebutuhan dasar. Sehingga diminta untuk tidak melakukan live tiktok lagi.
Polda NTB juga sebelumnya memberikan atensi khusus terhadap konten tersebut, karena pemeran pada konten mandi lumpur merupakan warga NTB. Di mana Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB Didampingi tim Subdit V Ditreskrimsus pun telah melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut dan memeriksa beberapa orang saksi. (fhr)