26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPuluhan Hektare Tanaman Cabai di Loteng Terserang Hama

Puluhan Hektare Tanaman Cabai di Loteng Terserang Hama

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pulahan hektare tanaman cabai keriting milik petani di Lombok Tengah (Loteng) terserang hama. Tanaman cabai itu pun layu bahkan mati karena terserang penyakit antraknosa.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Loteng, Taufikurahman mengatakan ia meminta kepada masyarakat untuk melaporkan hal tersebut kepada petugas yang telah disiagakan oleh dinas pertanian.

“Kami sudah siagakan petugas, dan jangan ragu-ragu untuk melapor ke petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (OPT),” katanya.

Dijelaskan Taufik, untuk mengurangi resiko tanaman cabai terkena antraknosa dengan menyiapkan lahan yang telah diolah terlebih dahulu. Termasuk dengan menambahkan obat ke tanah yang akan ditanami.

Antraknosa padai cabai sendiri bisa disebabkan berbagai macam jamur. Gejala yang terjadi umumnya berupa munculnya bercak pada daun hingga mati pucuk yang berlanjut ke bagian bawah tanaman. Kemudian pada batang cabai cendawan terlihat seperti tonjolan. Penyakit ini pun berpotensi menurunkan produksi cabai.

“Harus persiapan bagus minimal olah lahan, makanya tergantung dari olah lahannya, jika kurang bagus nanti bakteri penyebab antraknosa makin berkembang,” jelas Taufik. Menurut laporan yang masuk ke pihaknya, ada sekitar 30 hektare lahan tanaman cabai tersebar di Loteng milik masyarakat yang terkena antraknosa.

“Tersebar di seluruh kecamatan di Loteng.Di Janapria, Kopang juga ada, untuk di Praya Barat Daya baru dua tahun tanaman cabai kita kembangkan,” ujarnya

Sementara itu, salah satu petani cabai di Kecamatan Praya Barat Daya (Prabarda), Hakim mengatakan penyakit tersebut diduga karena sempat banjir dan terendam. Ia pun mengaku merugi lantaran tanaman cabainya terserang hama, di mana dari lahan seluas 40 are yang ditanaminya, sekitar tiga ratusan batang terserang hama.

“Ini kalau tidak banyak lagi yang mati ya sekitar 3 ton. Harga juga kan nanti tergantung pasar. Kurang bisa ditentukan berapa kalau sekarang,” ujarnya.

Berbagai upaya yang petani lakukan untuk mencegah terjadinya hama pada tanaman mereka. Namun hama tetap menyerang tanaman cabai. “Sudah kita pakai macam-macam obat tiap atau 3 hari sekali, tapi masih seperti ini,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer