24.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaBerita UtamaLoteng Banyak Dikunjungi Tokoh Politik, Bawaslu Tidak Temukan Unsur Pelanggaran

Loteng Banyak Dikunjungi Tokoh Politik, Bawaslu Tidak Temukan Unsur Pelanggaran

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Lombok Tengah (Loteng) beberapa waktu belakangan dikunjungi dua tokoh politik nasional, yakni Muhaimin Iskandar dan Anies Rasyid Baswedan. Kendati, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Loteng tidak menemukan pelanggaran dalam kunjungan-kunjungan tokoh politik tersebut.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Loteng, Harun Azwari mengatakan yang menjadi fokus pengawasan yang dilakukan dalam silaturahmi tokoh tersebut adalah keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat desa.

“Kami fokus menyangkut dengan netralitas ASN dan perangkat desa dan seperti keberadaan plat merah,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu, (1/2/2023).

Menurutnya, selama kedua tokoh tersebut melakukan kunjungan di sejumlah lokasi, pihaknya tidak menemukan keterlibatan ASN dan perangkat desa yang ikut dalam kegiatan tersebut.

- Advertisement -

“Dari hasil pengawasan kami memang tidak menemukan keterlibatan ASN, bahkan kami meminta panwascam untuk melakukan pengawasan,” imbuhnya.

Dikatakan, pihaknya hanya saja menyayangkan kegiatan tersebut dilakukan di tempat yang dilarang untuk berkampanye seperti pondok pesantren dan rumah ibadah.

“Dari sisi normatifnya memang tahapan kampanye belum dimulai. tapi tidak etis saja fasilitas publik seperti majelis taklim dan masjid dipergunakan,” tegasnya.

Harun menegaskan, sejauh dari hasil pengawasan pihaknya belum ada ditemukan unsur pelanggan baik dalam kegiatan Muhaimin Iskandar maupun Anies Baswedan.

“Kalau misalkan ada yang lapor kita akan tindaklanjuti dengan disertai bukti-bukti yang cukup, dan unsur-unsurnya juga harus terpenuhi menjadi sebuah pelanggaran,” ujarnya.

Namun pihaknya juga menyayangkan dengan keberadaan baliho-baliho yang terpasang di sejumlah lokasi seperti di pondok pesantren, tempat ibadah dan pohon-pohon di kota Praya.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan baliho tersebut karena cukup mengganggu estetika di dalam kota.

“Kalau soal itu kita akan berkoordinasi dengan pihak Pemda untuk menertibkan dan menjaga estetika saja,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer