Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram harus membuat ulang perencanaan pembangunan ampliteater di RTH Udayana. Pasalnya, bantuan dana yang diberikan pemerintah pusat berkurang dari estimasi sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, Jumat (3/2) mengatakan perencanaan awal yang sudah dibuat membutuhkan alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun karena ada pengurangan anggaran menjadi Rp6 miliar, maka rencana awal akan diubah kembali.
“Sekarang masih perbaikan perencanaanya. Karena kan ada pengurangan anggaran DAK. Gambarnya harus direview lagi menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan,” katanya.
Pemerintah pusat sudah menyesuaikan fasilitas yang akan dibangun dengan alokasi anggaran yang diberikan. Dispar Kota Mataram memprediksi, pengurangan akan terjadi di bangunan amfiteater. “Sudah ada item-item yang akan diubah dari pemerintah pusat. Kemungkinan besar yang berkurang itu di ampliteater,” ucap Denny.
Dijelaskan, perencanaan awal luas ampliteater yang akan dibangun yaitu 2.000 meter. Namun karena perubahan anggaran diperkecil menjadi 1.000 meter. Menurutnya, dengan luas tersebut tidak terlalu representatif untuk menggelar kegiatan.
Kendati, jika program itu tidak direalisasikan maka Pemkot Mataram bisa jadi mendapatkan penilaian kinerja buruk karena tidak melaksanakan program. “Kalau kita tidak bangun juga, yang pertama itu uangnya hangus dan kedua kita ada pencatatan buruk,” ungkapnya.
Lokasi pembangunan ampliteater yaitu di sebelah timur Tugu Gumi Gora yang ada saat ini. Dari gambar yang ada, tugu tersebut akan dipindahkan ke depan. Dengan adanya perubahan tersebut, Dispar Kota Mataram menargetkan pada April mendatang proyek tersebut sudah mulai dikontrak.
“Nanti tugu itu kita pindahkan agar tetap terlihat oleh masyarakat yang datang berkunjung nanti,” terangnya.
Rencana pembangunan salah satu fasilitas tempat pertunjukkan di Kota Mataram tersebut selama tiga bulan. Selesai pembangunan, bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menggelar kegiatan.
“Pelaksanaan fisik itu tiga bulan. Insya allah nanti bisa langsung dimanfaatkan,” kata Denny. (azm)