Lombok Tengah (Inside Lombok) – Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah (Loteng) lakukan sidak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya. Salah satunya untuk memastikan kondisi plafon yang runtuh di salah satu ruangan sudah diperbaiki.
Anggota komisi IV DPRD Loteng, Legewarman mengatakan ihaknya kaget mendengar berita terkait dengan robohnya plafon di ruangan ICU RSUD Praya. Namun pihaknya mendapat kondisi plafon tersebut sudah diperbaiki kembali.
“Plafon yang runtuh itu syukur sudah diperbaiki dan direspon cepat oleh Pak Direktur,” katanya, Selasa (14/2/2023) di RSUD Praya. Menurut pantauan pihaknya, sejumlah fasilitas gedung rumah sakit yang sudah mulai rusak, seperti berjamur dan terdapat banyak rembesan di beberapa lokasi.
“Kami sudah melayangkan surat ke OPD teknisnya untuk mendapat penjelasan seperti apa ini perencanaannya sampai kondisinya seperti ini,” imbuhnya.
Pihaknya juga meminta Inspektorat untuk melihat kondisi fisik bangunan rumah sakit yang saat ini cukup menjadi perhatian pihaknya. Sehingga butuh pertimbangan pihak Inspektorat bila perlu melakukan audit.
“Ini kan dibangun tahun 2018, tetapi kita melihat perencanaannya kurang bagus. Maka berdampak juga dengan plafon misalnya pipa AC yang berada di dalam tembok akhirnya plapon ini jadi berjamur dan lembab,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sangat menyayangkan ketidakhadiran pihak Inspektorat dan tidak proaktif untuk memperhatikan kondisi gedung dan fasilitas publik yang tidak sedikit sama kondisinya seperti bangunan di RSUD Praya ini.
“Ini membuktikan bahwa OPD-OPD ini tidak proaktif terkait dengan kondisi-kondisi kita, nanti kita klarifikasi mereka tidak peduli atau mereka lalai,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Praya Loteng, Mamang Bagiansah mengatakan pihaknya membenarkan bahwa beberapa waktu lalu plafon di ruangan ICU RSUD ambruk. “Kami tidak tutup-tutupi dan sempat viral, kami juga di internal melihat kondisi senyatanya di lapangan,” katanya.
Dikatakan, untuk mengejar target jangka pendeknya dan untuk mempersiapkan akreditasi pihaknya bergerak cepat untuk memperbaiki plafon yang rusak. Di sisi lain pelayanan di ICU juga harus tetap ada sehingga tidak mungkin dalam keadaan plafon terbuka.
“Dalam jangka dua hari kita sudah memasang kembali plafon itu, dan terkait solusi jangka panjangnya akan kita akan perbaiki sesuai dengan arahan dari yang mengerti,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi kepada Sekretaris Daerah Loteng untuk langkah-langkah selanjutnya. “Kami sudah komunikasikan ke Pak Sekda, dan beliau bilang akan mengarahkan dinas PU untuk menelaah sehingga ada perbaikan dari akal masalah,” pungkasnya. (fhr)