Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) menyatakan belum mampu melakukan perbaikan puluhan gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Minimnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) akibat pandemi Covid-19 pun jadi alasan.
Wakil Bupati Loteng, H. M. Nursiah mengatakan untuk perbaikan sejumlah sekolah di Loteng memang menjadi pekerjaan rumah. Ada puluhan sekolah yang sudah tidak layak ditempati, tapi masih belum bisa diperbaiki semuanya.
“Anggaran Rp2 miliar untuk rehab ringan tidak cukup untuk renovasi 84 sekolah, karena persoalan keterbatasan anggaran karena refocusing,” katanya saat dikonfirmasi.
Nursiah menerangkan kondisi APBD Loteng masih minim diakibatkan kasus pandemi Covid-19 yang melanda Loteng dan umumnya Indonesia. “Kita sudah alokasikan anggaran untuk perbaikan 2 miliar, tapi tidak cukup semuanya,” jelasnya.
Sehingga, pihaknya akan memprioritaskan gedung sekolah yang menjadi prioritas untuk ditangani segera. “Kita akan prioritaskan sekolah yang memang harus diperhatikan segera,” ujarnya.
Wabup menilai, karena bangunan sekolah ini tentu tidak serta merta roboh karena permasalah satu genteng yang pecah sehingga berefek terhadap satu bangunan gedung. Pihaknya meminta agar orang tua siswa ikut serta terlibat dalam menjaga fasilitas sekolah.
“Peran serta orang tua siswa dalam membantu menangani gedung sekolah yang rusak tentunya sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku,” pungkasnya. (fhr)