28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiAntisipasi Harga Kamar Hotel Melonjak Naik Jelang MotoGP

Antisipasi Harga Kamar Hotel Melonjak Naik Jelang MotoGP

Mataram (Inside Lombok) – Perhelatan event internasional MotoGP akan digelar di Sirkuit Mandalika pada pertengahan Oktober mendatang. Pesanan untuk kamar hotel pun sudah mulai masuk, termasuk untuk Kota Mataram. Kendati, masih menjadi kekhawatiran harga kamar hotel yang melonjak naik seiring tingginya permintaan, sehingga perlu antisipasi

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Made Adiyasa menyebutkan beberapa hotel di Kota Mataram saat ini memang sudah terpesan, antara lain oleh agen perjalanan dari Jakarta. Namun belum diketahui apakah agen perjalanan tersebut sudah mempunyai tamu pasti, atau hanya ingin membeli kamar untuk dijual kembali.

Kondisi ini diakui memunculkan kekhawatiran kejadian 2021 akan terulang lagi, di mana harga kamar hotel melonjak tinggi. “Arahan kita buat deal dulu dengan mereka (travel) jangan dijual terlalu mahal, yang wajar saja. Karena ini event MotoGP bakal 10 tahun. Kalau baru sekali sudah kapok, bagaimana tahun selanjutnya,” kata Made, Rabu (15/3).

Menurutnya, perhelatan MotoGP di Indonesia jika dibandingkan dengan Malaysia dari segi harga jauh lebih efisien, yang mana Malaysia menjual satu paket nonton MotoGP mulai dari Rp5 juta termasuk hotel, makan, hingga akses ke sirkuit.

“Kalau kita di sini, harga hotel kaya saya (bintang 3) Rp2,5 juta tamunya beli. Saya bingung, saya nggak pernah jual harga segitu. Dan itu harga hotel saja, belum tiket, transportasi dan lainnya. Bagaimana tidak komplain tamu,” jelasnya pemilik hotel Nutana ini.

Diakui dengan sudah adanya pesanan untuk kamar hotel, jelang MotoGP membawa keuntungan sendiri bagi bisnis hotel. Namun di satu sisi dikhawatirkan kamar hotel yang sudah dipesan justru dijual dengan harga jauh lebih tinggi dari harga asli yang diberikan pihak hotel kepada age.

“Kayak pisau ini, di 2021 waktu itu saya jual hotel saya dengan harga normal. Tapi di jual 400 persen lebih mahal. Akhirnya yang kita terima di sini bukan orang senyum, tapi orang komplain. Padahal bukan kita, tapi ini kelihatannya mau terulang lagi yang kita khawatirkan,” tuturnya.

Meski demikian, untuk pengusaha hotel di Kota Mataram dalam waktu dekat ini belum ada persiapan untuk jelang MotoGP. Persiapan akan dimulai dua bulan sebelum acara dimulai. “Ini yang sementara sudah datang memang agen. Itu dia sudah dapat 500 kamar. Sudah terbayar, jadi sampai segitunya orang berharap sama MotoGP,” katanya.

Jika dari sisi harga, beberapa hotel yang tergabung di AHM sudah memberikan harga yang tinggi. Agar nanti tidak jula terlalu tinggi oleh pihak agen. “Kita salahnya kemarin di awal ngasih harga normal. Jadi yang panen yang di Mandalika, bukan di Kota Mataram,” ujarnya.

Sementara itu, masuknya pesanan kamar hotel tidak hanya di Kota Mataram saja, melainkan di Mandalika, Lombok Tengah juga. Untuk di wilayah Mandalika, biasanya dari tim atau kru official dari MotoGP yang sudah memesan.

“Wajar itu sudah dipesan dari sekarang. Tapi kalau untuk penonton, saya belum melihat langsung direct dari calon penonton. Kebanyakan dari agent yang sudah nanyak,” tuturnya.

Ditargetkan penonton MotoGP Oktober 2023 mendatang, jauh lebih banyak dibandingkan event World Superbike (WSBK) yang awal Maret 2023 lalu. Karena memang penggemar MotoGP dan Superbike berbeda.

“Kalau Superbike saja 49 ribu penonton, berarti sekarang MotoGP harusnya 100 ribu, harus optimis. Karena Superbike saja yang dibawah MotoGP sampai 49 ribu, apalagi MotoGP,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer