Mataram (Inside Lombok) – Saat ini jabatan ASN menjadi sorotan masyarakat, karena kerap flexing atau memamerkan hartanya di media sosial. Melihat fenomena itu, para ASN diminta untuk menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB sekaligus Ketua Korpri Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh sejumlah oknum tersebut, kegiatan berbuka bersama selama bulan Ramadan misalnya, dilarang bagi ASN.
“Ini bagian dari agar ASN tidak mempertontonkan hal-hal tersebut,” katanya, Senin (27/3) di ruangannya. Gita pun menyarankan agar ASN tampil apa adanya dan menyesuaikan dengan lingkungannya. “Anggap saja itu sisi negatif yang ingin dihindari daripada menimbulkan mudarat,” lanjutnya.
Menurutnya, jika sudah ada larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat bagi ASN, maka dipastikan tidak ada ASN yang melanggarnya khususnya di NTB. “Saya rasa kalau sudah diperintahkan seperti itu dia (ASN, Red) akan patuh pada aturan,” katanya.
Diterangkannya, larangan berbuka puasa bersama yang digelar ASN bertujuan untuk menghindari adanya pamer-pamer kemewahan. Larangan ini dinilai merupakan hal yang positif. “Jadi itu tujuannya kan bagus juga,” kata Gita.
Sementara untuk kegiatan Safari Ramadan yang biasa digelar selama bulan Ramadan, Sekda mengatakan rangkaian kegiatan bisa saja diatur. Safari Ramadan biasanya mengunjungi masyarakat dan dimanfaatkan untuk berdialog dengan masyarakat. Kegiatan tahunan ini biasanya dilakukan oleh Gubernur maupun Wakil Gubernur. “Teknik pengaturan acaranya kan bisa diatur. Silaturahmi dan tidak sampai-sampai berlebih-lebihan,” ungkapnya. (azm)
