Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata akan melibatkan wisatawan yang berada di Kota Mataram untuk meramaikan perayaan Lebaran Topat 1444 Hijriah. Hal ini dilakukan karena Lebaran Topat merupakan salah satu kalender pariwisata Kota Mataram yang kental dengan tradisi budaya religi yang menampilkan berbagai atraksi kesenian lokal.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Leni Oktavia di Mataram, Kamis (30/3) di Mataram mengatakan pihaknya akan memberikan informasi terkait perayaan Lebaran Topat kepada semua pelaku pariwisata, seperti hotel hingga travel atau biro perjalanan wisata. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang ada di Kota Mataram bisa melihat langsung event tahunan yang digelar seminggu setelah hari raya Idulfitri.
“Jadi nanti tugas kami akan memberikan informasi ini kepada hotel, travel yang ada di Kota Mataram,” katanya. Dengan kehadiran wisatawan dalam perayaan Lebaran Topat, menurut Leny, bisa memberikan nilai tambah khususnya untuk membantu mempromosikan wisata religi yang ada di Kota Mataram.
Selama pandemi Covid-19, perayaan Lebaran Topat diakui tidak pernah dilakukan. Baru di 2022 lalu, Pemkot Mataram sudah kembali menggelar acara tahunan tersebut meski dengan pembatasan jumlah kunjungan. “Jadi tahun ini Kota Mataram akan melangsungkan lagi Lebaran Topat,”katanya.
Ia mengatakan, di 2023 ini perayaan Lebaran Topat kembali dipusatkan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela. Dinas Pariwisata sebagai leading sektor perayaan Lebaran Topat, akan memberikan dukungan kepada kedua kecamatan tersebut.
“Support yang akan kita berikan untuk kedua kecamatan ini adalah dana. karena ini kegiatan event tradisi budaya kita memiliki kepedulian,” katanya. Alokasi anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan perayaan Lebaran Topat di dua kecamatan yaitu sebesar Rp50 juta.
Setiap perayaan Lebaran Topat, tradisi ngurisan dan lainnya tetap masuk menjadi rangkaian kegiatan. “Dari hasil rapat, pak camat menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini adalah kegiatan yang biasa dilakukan tradisi ngurisan, ziarah kubur, kegiatan budaya, dan atraksi budaya,” katanya.
Lebaran Topat merupakan lebaran yang dirayakan seminggu setelah Idulfitri atau lebaran bagi umat Muslim yang telah melaksanakan puasa enam hari di awal bulan Syawal. Masyarakat di Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum secara serentak merayakan Lebaran Topat dengan berbagai kegiatan religi.
Kegiatan religi itu misalnya doa dan zikir di masjid atau musala, berziarah ke makam-makam keramat kemudian makan-makan sambil bersantai ke sejumlah objek wisata yang ada terutama pantai. (azm)