25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaRagamKisah Pilu Papuq Silam, Sebatang Kara Menghuni Gubuk Reot di Usia Senja

Kisah Pilu Papuq Silam, Sebatang Kara Menghuni Gubuk Reot di Usia Senja

Lombok Barat (Inside Lombok) – Papuq Silam, warga Dusun Labuan Cenik, Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong tinggal sebatang kara di sebuah gubuk reot. Di usia yang menyentuh angka 70 itu ia berusaha bertahan hidup di gubuk yang disebutnya rumah itu.

Untuk sampai di rumah Papuq Silam, dari Pelabuhan Tembowong, Sekotong kita perlu menyebrang sekitar 10-15 menit menggunakan perahu. Lokasi gubuk sendiri berada di atas sepetak lahan yang terbilang curam di tanah menanjak di tepi pesisir Dusun Labuan Cenik.

Gubuk Papuq Silam hanya berpintukan kain sobek. Tak ada kamar, dapur, maupun kamar mandi. Di depan gubuknya terlihat ada tampungan air hujan menggunakan ember. Air itu yang dipakainya memenuhi kebutuhan air bersihnya.

“Saya sendirian. Anak saya cuma satu sudah nikah, tapi dia juga lagi kurang sehat makanya tidak ke sini,” tuturnya saat disambangi di gubuk reotnya, Jumat (14/04/2023).

Karena usianya yang terbilang renta dan kondisi jalan ke rumahnya yang cenderung curam, sering Papuq Silam meminta tolong orang sekitar untuk sekadar mengambil air bersih. Pasalnya, ia tak lagi mampu pergi mengambil air sendiri.

Papuq Silam saat berdiri di pintu gubuknya. (Inside Lombok/Yudina)

Bahkan, untuk makan sehari-hari pun ia hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan para dermawan yang datang menyambanginya. “Kadang ada saja yang datang yang kasih makan,” imbuhnya.

Ia mengaku sudah puluhan tahun tinggal di gubuk reot miliknya. Suaminya sudah lama meninggal dunia, dan kini ia haru hidup sebatang kara. “Tidak ada (tidak memiliki pekerjaan, Red), sudah tidak bisa (sanggup) bekerja,” lirihnya.

Satu harapan Papuq Silam, agar gubuk tempatnya tinggal bisa mendapat bantuan perbaikan. Pihak desa pun diakuinya sudah sering kali datang untuk melihat kondisinya. Namun nyatanya hingga kini tak kunjung ada tindak lanjut untuk perbaikan rumahnya.

“Ada mungkin puluhan kali (pemdes) datang lihat ke sini, tapi belum ada (tindak lanjut),” ungkapnya. Papuq Silam pun berharap agar segera ada perhatian dan bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. Dengan begitu, gubuk tempatnya tinggal bisa sedikit lebih baik untuk ditempatinya menjalani masa tua. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer