29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaMataramBanyak Orang Bukber, Realisasi Pajak Restoran di Mataram Meningkat

Banyak Orang Bukber, Realisasi Pajak Restoran di Mataram Meningkat

Mataram (Inside Lombok) – Selama Ramadan ini pajak restoran di Kota Mataram berpotensi besar meningkat signifikan. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat yang melaksanakan buka bersama (bukber) di restoran.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, H Syakirin Hukmi, Senin (17/4) di Mataram mengatakan, kegiatan buka puasa bersama baik dengan keluarga maupun kerabat sudah menjadi kebiasaan masyarakat pada bulan Ramadan. Ramainya kunjungan ini tidak saja dirasakan oleh restoran, melainkan juga warung makan hingga tempat makan yang ada di pusat perbelanjaan. “Sekarangkan banyak yang bukber,” katanya.

Ia mengatakan, kebiasaan tersebut berdampak pada peningkatan omzet dan mempengaruhi realisasi penerimaan pajak restoran di Kota Mataram. Meski pemerintah pusat mengeluarkan larangan kepada ASN, namun bukber banyak digelar oleh masyarakat umum.

“Sekarang kan sudah berubah itu. Sudah banyak warga kita yang makan di luar rumah. Kecenderungannya seperti itu. Belum lagi warga dari luar Kota Mataram juga datang ke sini,” katanya.

Dijelaskannya, pada bulan Ramadan ini BKD Kota Mataram memaksimalkan potensi penerimaan pajak restoran. Karena untuk pajak hotel disebut belum terlalu maksimal disebabkan karena tingkat hunian rendah. “Kami tetap sekarang lebih konsentrasi untuk pajak restoran,” ujarnya.

Disebutkan, target realisasi pajak restoran tahun ini ditetapkan sebesar Rp28 miliar meningkat tahun lalu sebesar Rp4 miliar. Capaian pajak saat ini dinilai sudah cukup bagus yaitu sebesar 30 persen atau senilai Rp9 miliar. Sementara targetnya di triwulan pertama untuk pajak restoran di angka 25 persen.

“Biasanya kan kita 25 persen di triwulan pertama. Makanya sekarang potensinya ini cukup besar,” jelasnya. Untuk optimalisasi pembayaran pajak hotel, BKD Kota Mataram tetap melakukan pemantauan di beberapa lokasi.

“Kami tetap melakukan penungguan. Kami melihat dari pantauan. Kalau nanti setorannya agak berbeda kami akan turun. Kan begitu saja strategi yang kami lakukan,” jelasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer