Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengusulkan pembangunan gedung olahraga (GOR) mini ke pemerintah pusat. Pembangunan fasilitas olahraga ini sebagai salah satu persiapan untuk menyambut PON 2028 mendatang.
Kepala Dispora Kota Mataram, H. Suhartono Toemiran mengatakan usulan pembangunan GOR mini sudah dilakukan sejak 2022 lalu. Untuk merealisasikan penambahan fasilitas olahraga di Kota Mataram itu nantinya tergantung dari bantuan anggaran pemerintah pusat.
“Belum ada dana dari pusat, tapi yang jelas rencana itu tetap ada, dan itu untuk PON tahun 2024,” katanya, Senin (22/5) pagi. Direncanakan, pembangunan GOR mini ini akan dibangun di RTH Udayana. Namun, Suhartono mengakui belum bisa memastikan lokasinya sebelum ada dana dari pemerintah pusat.
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan GOR yaitu sekitar 1 hektare. Dana yang diusulkan untuk pembangunan GOR mini yaitu sebesar Rp27 miliar. Syarat-syarat untuk pembangunan pun sudah dipenuhi, sehingga Pemkot Mataram tinggal menunggu bantuan dana. “DED (detail engineering design) kita sudah penuhi semua, dan selanjutnya pusat (memberi kepastian bantuan anggaran),” katanya.
Jika rencana tersebut bisa terealisasi, maka fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas para atlet bisa terpenuhi. “Ada futsal, voli, bulutangkis dan cabor (cabang olahraga) yang membutuhkan (lapangan) ukuran kecil bisa di sana,” katanya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Mataram, H. Firadz Pariska mengatakan banyaknya fasilitas yang akan disiapkan maka akan sangat menunjang pencapaian prestasi dalam bidang olahraga. “Semakin banyak potensi atlet yang akan muncul,” katanya.
Soal pembangunan GOR mini, KONI Kota Mataram sangat antusias jika bisa segera terealisasi. Karena nantinya, cabor unggulan bisa terpetakan dan akan menjadi prioritas dalam penyiapan fasilitas. “Harapan kita seperti itu (melengkapi fasilitas di GOR Turida, Red),” katanya.
Fasilitas yang disiapkan bisa bertaraf nasional atau bahkan internasional sehingga bisa menjadi tuan rumah untuk menggelar kegiatan. Selama ini fasilitas olahraga yang digunakan merupakan aset Pemprov NTB. Namun karena banyak dibangun di Kota Mataram sehingga bisa dimanfaatkan dengan maksimal. “Kita numpang kan. Kebetulan saja berlokasi di kota. Sehingga bisa dimanfaatkan sementara ini. Kalau murni dari Kota Mataram masih belum,” tegasnya. (azm)