26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaEkonomiHarga Telur Melonjak, Dipengaruhi Harga Pakan

Harga Telur Melonjak, Dipengaruhi Harga Pakan

Mataram (Inside Lombok) – Harga telur ayam ras di sejumlah pasar belakangan ini mengalami kenaikan hingga Rp62 ribu per trai. Kondisi ini diduga terpengaruh oleh harga pakan ternak yang ikut naik.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Khairul Akbar mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan harga telur meningkat. Pertama dipengaruhi oleh harga pakan yang tinggi, seperti jagung yang merupakan komponen pakan ternak. “Saat ini trennya sedang naik harga jagung, mengakibatkan harga pakan juga ikut naik.Sehingga ini akan mempengaruhi harga telur,” ujarnya, Rabu (24/5).

Selain harga pakan, permintaan yang tinggi juga disebut menjadi alasan harga telur naik. Di mana saat ini, Provinsi NTB sedang giat-giatnya dalam penanganan kasus stunting di Pulau Lombok dan Sumbawa. Salah satu program yang digaungkan adalah pemberian telur selama 90 hari (3 bulan) kepada anak-anak yang mengalami stunting, sehingga 1 anak bisa memakan 1 telur setiap harinya.

Alasan ketiga, lanjut Khairul, adalah menjelang Iduladha yang akan datang, sehingga permintaan juga meningkat. Selain itu ada juga ayam-ayam penghasil telur yang disebutnya sudah tidak produktif lagi.

“Itu penyebab-penyebabnya. Sehingga terjadi hukum pasar, stok kurang, permintaan tinggi, pasti mahal,” ucapnya. Dijelaskan Akbar, siklus seperti ini biasanya terjadi 4 bulanan hingga produksi telur kembali normal.

Pihaknya berharap, usai Iduladha harga telur kembali normal. Sejalan dengan peningkatan produksi jagung. Intervensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah membuka peluang untuk merekomendasikan masuknya telur dari luar daerah. Namun tidak boleh berlebihan. “Kalau harga naik, konsumen yang teriak. Tapi kalau harga rendah, kasian peternak kita bisa gulung tikar maka kita atur stabilitas itu,” tuturnya.

Berdasarkan data hasil pemantauan harga harian Dinas Perdagangan Provinsi NTB, per 24 Mei 2023, harga telur di Pasar Kebon Roek, Pagesangan, dan Pasar Mandalika rata rata Rp34.4 ribu per trai. Sedangkan di tingkat pedagang harga telur ukuran besar sampai Rp55 ribu per trai. Dibandingkan harga satu bulan lalu, harga ini mengalami kenaikan sebesar Rp3 ribu per trai.

Di sisi lain, Wakil Ketua Persatuan Ternak Unggas NTB, Ervin Tanaka mengatakan, meski di Pulau Jawa terjadi kenaikan harga telur, tidak serta merta terjadi kenaikan langsung harga telur di NTB. Harga telur di NTB memang tetap naik, tapi tidak bisa mengikuti kenaikan harga telur di Jawa. “Tidak tahu persoalannya apa, karena produksi di dalam daerah masih cukup bagus,” ujarnya.

Saat ini stok telur ayam ras memang masih tersedia. Tetapi perlu dilakukan antisipasi, karena unggas petelur beberapa waktu lalu sudah banyak dijual. Padahal belum afkir, karena peternak tergiur harga tinggi. Bahkan masih bisa produksi sekitar 70 persen.

“Cuma dijual sama peternak karena harga bagus saat lebaran. Sehingga dampaknya produksi telur di dalam daerah bisa berkurang,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer