26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiBerdagang ke Luar Negeri Terkendala Keterbatasan Penerbangan Langsung

Berdagang ke Luar Negeri Terkendala Keterbatasan Penerbangan Langsung

Mataram (Inside Lombok) – Upaya NTB melakukan perdagangan luar negeri disebut masih terkendala terbatasnya jumlah penerbangan langsung dari dan ke NTB sendiri. Padahal, perdagangan internasional untuk memasarkan potensi komoditas non tambang menjadi sasaran pemerintah daerah (pemda) saat ini.

“Soal kendala konektivitas untuk berdagang ke luar negeri ini, dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, baru dua negara yang tersedia penerbangan langsung. Yaitu Malaysia, dan Singapura,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Selasa (13/6).

Menurutnya, jika ada penerbangan langsung ke luar negeri maka NTB punya peluang besar memasarkan produk yang ada. Ada beberapa komoditas NTB yang potensial, di antaranya produk kelautan perikanan seperti rumput laut, mutiara, dan ikan. Serta komoditas pertanian perkebunan ada vanili, kopi. Begitu juga kerajinan seperti ketak, gerabah, dan produk-produk fashion dari bahan baku kain produk lokal NTB.

“Peluang pasar luar negeri sangat terbuka, sejak kita melakukan promosi ke Malaysia kemarin. Dari kegiatan promosi yang dilakukan, Atase Perdagangan Indonesia di Malaysia berencana akan memboyong langsung pengusaha-pengusaha di Malaysia datang ke NTB,” terangnya.

Maka dari itu konektivitas ini sangat diperlukan untuk keberlangsungan perdagangan ke luar negeri. Pasalnya jika tidak ada penerbangan langsung dari NTB ke luar negeri, bisa saja tidak ada tindak lanjut dari upaya-upaya promosi produk NTB. Di mana persoalan konektivitas ini harus diupayakan bersama dengan Dinas Perhubungan sebagai leading sektornya. Bagaimana meyakinkan Kementerian Perhubungan, dan maskapai untuk membuka rute-rute internasional dari dan ke NTB.

“Kalau Australia, ini negara yang terkoneksi dengan Lombok. Cuma kendala pemasaran produk NTB ke sana itu syaratnya ketat. Makanya kita fokus juga ke negara-negara yang syaratnya agak longgar kalau kita mau ekspor,” bebernya.

Sementara itu pada 2022 lalu produk NTB yang diekspor diantaranya, kerajinan buah kering, kerajinan alang-alang, kerajinan batu alam, kerajinan bambu, wooden pellets, teh kelor, vanili, kopi, jagung, rumput laut, mutiara, udang vaname, tuna, batu apung, konsentrat tembaga. Dengan negara tujuan adalah USA, Belanda, Uni Emirat Arab, Korea, Jerman, Jepang, China,Filiphina, India, Thailand, Hongkong, Australia, Singapore. Kemudian di 2023 ini ada tambahan ekspor manggis, rambutan tujuan negara ke Brazil.

“Kita tidak heran juga masih banyak pengusaha kita yang belum ekspor langsung, dan hanya jual produknya antar daerah,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer