28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaRencana Penghapusan Seri WSBK Mandalika, DPMPTSP: Sangat Merugikan NTB

Rencana Penghapusan Seri WSBK Mandalika, DPMPTSP: Sangat Merugikan NTB

Mataram (Inside Lombok) – Rencana penghapusan event World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika disebut akan mempengaruhi investasi di NTB. Situasi yang muncul setelah pengelola Sirkuit Mandalika, dalam hal ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia alias Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan InJourney mengaku rugi ratusan miliar dari event itu pun dinilai sangat merugikan NTB.

Selain mengaku rugi hingga Rp100 miliar dari sisi operasional saat menggelar WSBK, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata (InJourney) Dony Oskaria dalam rapat bersama komisi VI pada 14 Juni menyebut pengembangan KEK Mandalika di Lombok Tengah, NTB menyisakan utang sebesar Rp4,6 triliun. Antara lain utang jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun.

“Sangat merugikan NTB, karena ada kesan bahwa investasi di NTB tidak kembali modal dan segala macam. Padahal ini semacam tata kelola yang tidak pas dilakukan teman-teman di sana (InJourney dan ITDC, Red),” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Muhammad Rum, Senin (19/6).

Diterangkan Rum, sejak adanya Sirkuit Mandalika banyak investor yang berminat berinvestasi di NTB karena melihat potensi adanya event dunia seperti MotoGP dan WSBK. “Memang mungkin dia (penyelenggara, Red) berpikirnya jangan hanya mendatangkan untung secara langsung di dalam lingkar KEK itu, tapi dampak di tempat lain. Dampaknya mungkin di Sumbawa. Kan orang belum kenal NTB. Dengan adanya event itu orang bisa mengenal NTB,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi yang timbul setelah pernyataan kerugian dari InJourney tersebut memunculkan miss komunikasi, yakni investasi di Mandalika yang merugi. Padahal adanya event internasional seperti MotoGP dan WSBK justru menjadi pemancing agar NTB semakin dikenal dunia.

“Anggaplah ini biaya promosi, biaya iklan. Wajar dong kita keluarkan duit untuk itu. Justru sekarang yang perlu, kita audit ini pembangunan sirkuit yang memakan Rp1,2 triliun, itu kan belum diaudit. Jangan gara-gara itu investasi di sana (Mandalika, Red), yang disalahkan eventnya ini,” ucapnya.

Menurutnya, pihak pengelola sirkuit justru seharusnya berinovasi, apalagi pengembangan KEK Mandalika dengan Sirkuit Mandalikanya adalah investasi besar. “Jangan hanya mengandalkan WSBK atau MotoGP, ada yang lain. Makanya harusnya sekarang pihak pengelola berkreatifitas, inovasi bagaimana untuk menutupi sesegera mungkin break event point terhadap investasi yang telah ditanamkan itu, dan ini tidak bisa satu dua tahun,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer