31.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaDaerahNTBLalu Gita Ariadi Calon Kuat Untuk PJ Gubernur

Lalu Gita Ariadi Calon Kuat Untuk PJ Gubernur

Mataram (Inside Lombok) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi disebut menjadi kandidat kuat Pejabat Gubernur NTB. Pasalnya, H. Lalu Gita Ariadi satu-satunya masyarakat NTB dari kalangan pejabat struktural.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan salah satu syarat untuk bisa menduduki PJ Gubernur yaitu eselon I. Namun jumlah pejabat eselon I di NTB sangat terbatas, seperti Sekda NTB, H. Lalu Gita Ariadi, Rektor UIN Mataram, Prof. Masnun Tahrir dan Rektor Unram, Prof Bambang Hari Kusumo.

“Yang jadi PJ Gubernur ini kan syaratnya eselon I, dan kalau di NTB ini kan eselon 1 terbatas juga,” ujar Gubernur, Senin (19/6) pagi.

Penunjukkan PJ Gubernur NTB ditentukan oleh Presiden RI Joko Widodo. Namun penunjukkan itu berdasarkan usulan baik dari pihak DPRD Provinsi NTB maupun dari pihak eksekutif. “Jadi belum pernah saya dengar ini dibicarakan. Mungkin nanti di bulan Juli baru ada pembicaraan ini,” katanya.

- Advertisement -

Nama-nama yang mulai bermunculan sebagai PJ Gubernur disebut sangat mampu. Karena menurutnya, pekerjaan menjadi PJ Gubernur tidak terlalu sulit dan bisa ditangani dengan kemampuan yang dimiliki. “Tapi nanti nama-nama itu kalau jadi PJ Gubernur, menurut saya sangat mampu. Jadi gubernur tidak susah-susah amat. Bisalah mereka dengan kemampuan itu,” ujarnya.

Usulan nama dari Guburnur NTB sendiri sebagai penggantinya hanya menyebut tiga orang yaitu Rektor UIN, Unram dan Sekretaris Daerah NTB. Namun dua rektor tersebut dianggap tidak memenuhi syarat karena lantaran keduanya bukan pejabat struktural eselon I, melainkan pejabat non struktural.

“Berarti yang tersedia hanya Pak Sekda saja,” katanya. Untuk nama H. Lalu Gita Ariadi ini menurut Gubernur baru usulan dari eksekutif, belum dari kalangan dewan dan yang lainnya.

Selain mengusulkan nama-nama PJ Gubernur, pejabat eselon satu sendiri harus dipastikan kesiapannya. Karena dikhawatirkan, jika sudah terpilih tidak siap untuk mengemban amanah tersebut.

“Kan teman-teman bisa nyimpulin sendiri. Belum tentu juga. Nanti kan ada masukan dari DPRD seperti apa,. Masukan dari yang lain-lain. Jangan nanti kita sebut namanya, tapi yang bersangkutan tidak mau,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer