31.5 C
Mataram
Jumat, 15 November 2024
BerandaLombok BaratSepuluh Ribu Lebih Warga Lobar Belum Perekaman E-KTP, Dukcapil Turun ke Desa

Sepuluh Ribu Lebih Warga Lobar Belum Perekaman E-KTP, Dukcapil Turun ke Desa

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sampai dengan akhir Juni 2023 tercatat masih ada sekitar 10.304 masyarakat Lombok Barat (Lobar) yang belum melakukan perekaman E-KTP. Dinas Dukcapil Lobar jemput bola dengan turun langsung ke desa untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan bagi mereka yang belum melakukan perekaman.

Kadis Dukcapil Lobar, H. Saepul Akhkam menjelaskan target utama kegiatan tersebut adalah perekaman kepada warga wajib KTP yang belum perekaman. Namun ternyata, saat pihaknya turun langsung ke Desa Penimbung, Gunungsari, masih banyak warga yang memiliki permasalahan dengan administrasi kependudukan (adminduk).

“Fokus kita sesungguhnya adalah perekaman. Karena saat ini sekolah masih libur, jadi kami menyasar-nya lewat desa,” ungkap Akhkam, Rabu (05/07/2023). Diakui, sempat ada gangguan teknis di data base MMU Pusat lantaran bagian admin yang tidak segera memberikan proses terkini saat masih pelayanan. Sedangkan masih ada masyarakat yang hingga sore belum terlayani.

“Untuk berkas yang belum tuntas, kita akan bawa ke dinas (Kantor Dukcapil) untuk kita selesaikan. Sedangkan untuk sisa 20 warga yang belum rekam, bisa rekam di Kantor Camat Gunungsari atau UPT kita di situ,” terangnya.

Diterangkan, saat ini capaian pengurusan adminduk masyarakat Lobar sudah 98 persen lebih. Sisanya secara bertahap akan difasilitasi perekaman. “Kami berharap masyarakat datang memanfaatkan pelayanan adminduk di Kantor Camat, UPT atau Kantor Dinas Dukcapil,” pinta Ahkam.

Di tempat yang sama, Kades Penimbung, Abdul Haris mengakui memang masih banyak warganya yang belum melakukan perekaman. “Permasalahan adminduk ini banyak yang harus ditangani. Bahkan beberapa warga yang sudah lama menikah pun belum terbit adminduknya. Ini juga yang banyak datang,” terangnya.

Karena sempat ada gangguan teknis, diakui masih ada warga yang belum sempat melakukan perekaman. “Masih ada 20 orang warga yang sampai sore ini (Rabu, Red) belum bisa rekam. Kasihan mereka sudah antre lama, karena masalah teknis jadi tidak bisa dilayani. Tapi kita sudah sepakat dengan operator untuk menyelesaikan yang ini,” tutup Haris. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer